DPMPD Pandeglang Lakukan Pembinaan Terhadap RT/RW Melalui Program Sarerea

PANDEGLANG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, melakukan kegiatan peningkatan kapasitas RT/RW sebagai LKD dalam mendukung program gerakan sarerea lulus sakolah,
Hal tersebut sebagai upaya mengembalikan anak putus sekolah agar kembali ke bangku sekolah yang sejalan dengan RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2021-2026 dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang tahun 2024
“Acara tersebut dalam rangka peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan yang laksanakan langsung di Aula Baitul Hamdi, Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang,” kata Muslim Taufik Kadis DPMPD Pandeglang, Selasa, (27/8/2024).
Lanjut Muslim Taufik menyampaikan, kegiatan tersebut yang dihadiri oleh seluruh RT/RW dari masing-masing Desa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, dan apa yang disampaikan oleh narasumber agar dapat dipahami.
“Saya berharap kepada seluruh RT/RW agar selalu berada di tengah-tengah masyarakat. Adakan lagi musyawarah dan gotong royong dengan masyarakat, sehingga aspirasi dari elemen masyarakat itu bisa tersampaikan sehingga dapat direalisasikan,” harapnya

Usep Sudarmana, Sekmat Menes menyampaikan, bahwa kegiatan pembinaan untuk RT/RW yang diselenggarakan oleh DPMPD Kabupaten Pandeglang melalui gerakan sarerea lulus sekolah, kegiatan ini mendorong agar RT/RW di lapangan itu sebagai jembatan atau penghubung antara masyarakat dan pemerintah.
“Oleh untuk itu, untuk ikut serta menggerakkan warga agar sadar terhadap pendidikan dasar nasional wajib Dikdas seperti itu, dan Alhamdulillah RT/RW semuanya hadir pada acara kegiatan tersebut,” terangnya.
Sementara itu, Firdaus Korwil Pendidikan Kecamatan Menes menyampaikan, dikarenakan masih ada anak yang putus sekolah mulai dari usia 7-15 tahun, sehingga perlu ada gerakan sarerea lulus sekolah, agar anak yang Drop Out (DO) dapat masuk kembali dan bekerjasama serta kolaborasi dengan RT/RW di masing-masing Desa di Kecamatan Menes.
“Agar RT/RW ini memberikan motivasi kepada orang tua siswa melalui home visit ke rumah-rumah, agar anak-anak yang putus sekolah bisa masuk kembali sesuai dengan usianya, usia SD sampai 12 tahun masuk SD atau ke paket A, untuk usia 12-15 ke SMP atau ke Paket B,” ungkapnya.
Menurutnya, harus berkolaborasi bagaimana ke depan anak-anak usia SD dan SMP, tidak ada yang putus sekolah atau tidak ada anak yang tidak sekolah, semuanya harus masuk baik ke formal maupun non formal.
“Memberikan motivasi kepada orang tua dengan cara melakukan kunjungan hom visit, agar anak yang putus sekolah dapat kembali mengenyam pendidikan dalam mencari atau menuntut sebuah ilmu sesuai dengan jenjangnya masing-masing,” jelasnya. (*/Riel).
