Fenomena La Nina, BPBD Pandeglang Imbau Masyarakat Untuk Waspada
PANDEGLANG– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menghimbau kepada masyarakat di 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang, untuk mewaspadai adanya fenomena la nina yang diperkirakan akan melanda pada Oktober 2021 sampai Februari 2022.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Rahmat Zultika saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, (11/11/2021).
“Berdasarkan informasi dari BMKG, Pandeglang itu masuk wilayah sedang sampai normal, curah hujan tinggi itu terjadi pada bukan Januari 2022, sebetulnya pandeglang itu tidak terlalu tinggi, namun kita harus waspada karena ini seperti ramalan seperti itu,” ungkapnya.
Rahmat Zultika menambahkan, jika peringatan untuk mewaspadai akan adanya fenomena la nina sudah disiarkan dan dikabarkan ke beberapa OPD dan kecamatan akan adanya ramalan cuaca dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kita melalui grup Camat dan OPD memberikan himbauan kepada mereka terkait fenomena la nina ini, yang pertama kita buat surat ke setiap OPD, kemudian kepada 35 camat yang dimana kita meminta kepada mereka selalu berkoordinasi kepada BPBD terkait dengan bencana ini,” jelasnya.
Selain menyebarkan informasi mengenai ramalan fenomena la nina itu, BPBD Pandeglang juga akan melakukan monitoring langsung agar mendapatkan data terbaru atau update.
“Selain itu kita berikan juga nomor yang bisa mereka hubungi ketika ada bencana, dan terakhir bisa juga lewat aplikasi si tangguh di play store untuk melaporkan kebencanaan,” katanya.
Masih kata pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, ke-11 kecamatan yang sering terjadi bencana banjir di antaranya, Pagelaran, Patia, Saketi, Sukaresmi, Cikeusik, Munjul, Pucung, Sindangresmi, Panimbang, Sobang, Angsana.
“Dan untuk wilayah yang berpotensi Longsor diantaranya, Mandalawangi, Karangtanjung, Pandeglang, Majasari, Pulosari dan Jiput,” pungkasnya. (*/Gatot)