Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Pandeglang, Warga Terpaksa Beli Mahal di Pengecer

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

 

PANDEGLANG – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang pasca lebaran 2023. Bahkan harga eceran gas elpiji 3 kilogram menyentuh angka Rp30 ribu per tabung.

Disampaikan Usep warga Desa Banjarnegara, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sudah terjadi sejak H-4 lebaran 2023. Sehingga hal itu pun dikeluhkannya lantaran sulitnya mendapatkan gas bersubsidi tersebut.

“Iya langka, sekitar 4 hari sebelum lebaran mulai susah nyari (gas 3 kilogram) sampe sekarang masih susah,” kata Usep kepada awak media, Rabu (3/4/2023).

Usep mengaku, dirinya terkadang harus mencari hingga ke kecamatan lain guna mendapatkan gas elpiji 3 kilogram lantaran di kecamatannya sudah tidak bisa menemukan gas elpiji berukuran 3 kilogram yang dijual.

Advert

Lanjut Usep, selain kerap harus pulang dengan tangan hampa saat mencari gas elpiji 3 kilogram, dirinya pun terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam ketika menemukan masih adanya gas elpiji 3 kilogram yang dijual oleh pengecer di kecamatan lain.

PUPR Banten Infografis

“Di Pulosari mah sudah pasti gak bakal ada, saya nyari kadang ke Kecamatan Menes, kadang ke Kecamatan Saketi, tapi itu juga belum tentu dapat. Kalau pun ada itu harganya Rp28 ribu sampai Rp30 ribu. Sebelumnya harganya Rp20 ribu,” ungkapnya.

Hal senada turut disampaikan Ade seorang penjual eceran gas elpiji 3 kilogram di Desa Menes, Kecamatan Menes yang terpaksa harus berhenti sementara berjualan lantaran tidak adanya gas elpiji 3 kilogram baik di agen maupun pangkalan di wilayahnya.

“Sudah gak jualan, gak ada barangnya, udah 2 hari (gak jualan), boro-boro mau jualan, ini mau masak aja gak ada gas. Saya sempat nanya (ke agen), katanya langka dari sananya, gak tau di sana itu di mana,” ucap Ade.

Diungkapkan Ade, bahwa melonjaknya harga jual eceran lantaran minimnya pasokan gas elpiji 3 kilogram yang turun ke masing-masing agen dan pangkalan sehingga menyebabkan kelangkaan di masyarakat.

“Sebelum lebaran masih ada tuh, saya ngambil (ke agen) tapi dijatahin hanya 10 tabung, dulu eceran itu (dijual) Rp17 ribu dan saya jual biasa Rp22 ribu. Sekarang dari agennya aja Rp24 ribu, ya kita jual di angka Rp30 ribu, itu kalau ada, boro-boro sekarang mah, barangnya aja gak ada,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten Fakhrul angkat bicara terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Pandeglang.

“Saya sudah koordinasi sama pertamina, infonya supply normal dan memang pas jalur lalu lintas macet sebelum dan setelah lebaran beberapa waktu hanya telat supply aja karena lalu lintas macet tapi tetap tersalurkan, tapi saat ini jalur lalu lintas sudah normal,” pungkasnya. (*/YS)

DPRD Banten HUT Brimob
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien