PANDEGLANG – Adanya rencana penyesuaian tarif air di Perusahan Umum Air Minum Daerah (Perumdam) Tirta Berkah Pandeglang pada April tahun 2022. terjadi karena beberapa alasan, yakni melakukan penyesuian tarif dan kondisi cash flow Perumdam yang sebenarnya dalam keadaan tidak baik.
Direktur Perumdam Pandeglang Euis menjelaskan langkah perumdam melakukan penyesuaian tarif bukan tanpa alasan.
Hal ini terjadi karena kondisi cash flow Perumdam dalam keadaan kurang baik, sementara kebutuhan untuk bisa bertahan salahsatunya dengan cara penyesuaian tarif untuk para pelanggan.
Berikut beberapa alasan kenapa tarif air harus disesuaikan.
Pertama, dari awal pendirian Perumdam Tirta Berkah sudah mengalami kerugian, hingga saat ini kerugian tersebut telah berkurang setiap tahunnya sehingga masih terdapat kerugian secara kumulatif sebesar Rp11.087.664.944.
Kedua untuk operasional Perumdam khususnya untuk biaya produksi mengalami kenaikan pada tahun 2021 sebesar Rp6.544.612.483, diantaranya pemakaian listrik, pemakaian persediaan accesories, dan perpipaan. Pembelian bahan kimia dan tingginya pajak retribusi air yang melebihi PAD.
Ketiga pada tahun 2021 Perumdam baru melakukan rehabilitasi pipa diameter 355 mm di Cikoromoy dan rehabilitasi pipa ACP diameter 200 mm di Labuan sebesar Rp3.072.388.000,
Keempat saat ini piutang pelanggan Perumdam secara keseluruhan pada tahun 2021 sebesar Rp2.217.612.253.
“Jadi apa yang Perumdam lakukan memang bukan semata-mata untuk mencari keuntungan. Tapi bagimana caranya Perumdam bisa bertahan untuk terus melayani masyarakat khususnya pelanggan. Kalau tidak dilakukan sekarang kondisi Perumdam akan lebih buruk sebab untuk beberapa daerah Di Banten sudah sering melakukan penyesuaian tarif,” papar Euis.
Sementara itu Hendi Kusmawan Bidang Keuangan Perumdam Tirta Berkah mengatakan penyesuaian tarif yang dilakukan ini merupakan upaya bagimana Perumdam bisa terus berjalan.
“Sebenarnya kondisi Perumdam saat ini dalam kondisi kurang baik, khususnya kondisi cash flow. Sementara banyak yang harus dilakukan agar perumdam bisa berjalan terus, jika tidak dilakuakan sekarang kedepanya justru akan lebih buruk,” pungkasnya. (*/Agus)
