PANDEGLANG – Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) adalah salah satu satwa endemik di Pulau Jawa dengan populasi kurang dari 100 ekor dan hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon.
TNUK merupakan salah satu destinasi unggulan yang memikat masyarakat dalam dan luar negeri, bahkan banyak kapal pesiar berbendera asing yang sengaja singgah ke wilayah ini.
Selain lanskap, badak jawa masih menjadi salah satu magis utama yang memikat pengunjung untuk mengunjungi salah satu world heritage di Indonesia ini. Meskipun hewan yang memiliki cula dan lipatan leher seperti baju zirah ini sulit untuk ditemui, tapi banyak dari masyarakat dunia yang datang untuk mencari jejak dan keberuntungan bertemu dengan mamalia dari jaman purba ini.
Untuk melihat satwa yang termasuk dalam endanger spesies tersebut memang tidak mudah, namun beberapa paket wisata ini bisa menjadi alternatif bagi wisatawan untuk melihat hewan ini secara langsung di habitat aslinya.
Paket wisata yang dikembangkan sejak beberapa tahun ini memang dikhususkan bagi orang-orang yang penasaran dengan badak Jawa, kebanyakan yang ikut dalam trip ini adalah peneliti atau photograper wild life.
Menurut Amila, yang membidangi pemanfaatan dan jasa wisata di Balai Taman Nasional Ujung Kulon, bahwa untuk mengikuti program ini wisatawan perlu banyak persiapan, karena menurutnya sekali trip bisa dalam beberapa Minggu.
“Paket minat khusus ini menjadi salah satu program plesir ekslusif yang disediakan pengelola namun meski menjadi unggulan paket ini dibanderol dengan harga yang cukup fantastis, Rp 20 juta sekali berangkat,” ujar Mila kepada Fakta Banten, Selasa (16/10/2018).
Selain itu, pelancong juga mesti memiliki mental yang kuat, karena sepanjang trip tidak ada pondokan atau penginapan yang layak, berhari-hari pengunjung tinggal di ranggon atau rumah pohon yang dibuat dadakan di atas jalur perlintasan badak Jawa.
“Kita juga tidak menjamin bakal bertemu dengan badak, tapi kemungkinan untuk bertemunya cukup tinggi,” tegas Amila.
Meskipun tidak ada jaminan, namun paket wisata minat khusus ini cukup banyak diminati. Diungkapkan Opat Sopwatudin, salah satu penyedia jasa paket wisata di TNUK mengatakan, bahwa hampir setiap bulan dirinya menerima tamu yang ingin mengikuti trip tersebut.
Pengalaman dalam rimba TNUK yang masih asri dan terjaga, menjadi salah satu alasan yang sebanding bagi pengunjung mengeluarkan kocek yang cukup dalam untuk sekali perjalanan.
“Kami selalu mendapatkan pengunjung setiap bulannya, mereka tidak khawatir jikalau tidak bertemu dengan badak Jawa, tapi kami usahakan mereka sedekat mungkin dengan primadona Banten ini,” imbuhnya.
Hampir setiap bulan bisa digunakan untuk trip khusus ini, tapi disarankan untuk tidak melakukan perjalanan saat musim penghujan, karena di beberapa tempat tidak selalu daratan solid, rawa dan sungai menjadi rintangan cukup sulit untuk dilalui. (*/Yosep)
[socialpoll id=”2521136″]
