Miris, Pengawasan PMK di Pandeglang Diduga Tidak Serius
PANDEGLANG – Kabar terkait matinya anak kerbau di Saketi beberapa waktu silam, diduga karena adanya salah satu hewan kurban berjenis kerbau yang masuk dari luar Pandeglang ke Saketi.
Hal tersebut tentunya diresahkan oleh Masyarakat Pandeglang, lantaran itu dianggap akan mengancam hewan kurban yang telah lulus uji tes penyakit PMK nantinya.
Seperti yang diungkapkan oleh Imang Purnawan (26) yang heran melihat pihak pemerintah setempat, khususnya bagian Peternakan yang seperti tidak serius dalam menangani kasus penyebaran wabah PMK di Kabupaten Pandeglang.
“Pengawasan PMK di Pandeglang masih sangat lemah, terbukti adanya laporan dari warga Saketi yang mengeluhkan tidak adanya pos penjagaan untuk hewan yang masuk ke daerah Pandeglang,” ungkapnya kepada Fakta Banten pada Selasa (05/07/2022).
Imang Purnawan pun menduga pengawasan langsung terkait PMK tersebut cuma sebatas seremonial saja di Kabupaten Pandeglang.
“Nah itulah, justru kami bingung, selama ini pengawasan dari pihak terkait jangan-jangan cuma sebatas seremonial belaka,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Bidang Peternakan Kabupaten Pandeglang membenarkan bahwa belum adanya pos pantau atau cek point lalu lintas ternak.
“Sampai saat ini Kabupaten Pandeglang maupun Provinsi Banten belum memiliki cek point, sehingga keluar masuk atau lalu lintas ternak agak sulit di kendalikan,” ungkap Wahyu Widayanti melalui pesan singkat.
Padahal pihaknya mengakui dengan tidak adanya cek point itu akan berpotensi dapat memudahkan peluasan wabah PMK di Pandeglang.
“Penyebaran PMK sampai hari ini sangat cepat yang tadinya hanya beberapa provinsi, beberapa puluh kabupaten, sekarang sudah 21 provinsi dan sekian ratus kabupaten/kota lainya,” pungkasnya. (*/Mukhlas)