Pasca Viral Pengeroyokan Ustadz, Keluarga Batak Banten Bersatu Sowan ke Abuya Muhtadi

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

 

PANDEGLANG – Pasca viral video pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi asal Kabupaten Pandeglang, yang dilakukan oleh sekelompok oknum Bank Keliling (Bangke) di Serang-Banten, keluarga Batak Banten Bersatu (BBB) sowan ke tokoh Ulama kharismatik asal Pandeglang yakni Abuya Muhtadi di Kampung Cidahu, Jum’at (5/4/2024).

Ulama kharismatik Abuya Muhtadi tampak disematkan kain Ulos Batak sebagai simbol doa dan ikatan cinta serta sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan.

Pendeta Praeses HKBP Distrik XXI Provinsi Banten Juniaster Hutauruk menyampaikan, bahwa pihaknya dalam kedatangannya ini sowan kepada Abuya Muhtadi lebih kepada mempererat silaturahmi.

“Pada bulan Ramadan ini masih bisa ketemu, untuk saling bertukar masukan dengan kejadian kemarin yang sempat viral di media sosial (Medsos) maupun di media massa,” ungkapnya.

Advert

Setelah bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi, mereka mengaku terharu karena Abuya Muhtadi ialah sosok orang yang pendamai.

“Abuya ini orangnya pendamai, penyejuk dan tidak mau mengingat-ingat hal-hal yang meresahkan, jadi Pandeglang ini sejuk dengan tausyiah yang beliau sampaikan, kami disambut baik dengan hati yang sejuk dengan penuh kasih,” ujarnya.

KPU Cilegon Coblos

Selain itu, suku Batak dan suku Banten harapan kedepannya agar tetap selalu bekerjasama dengan baik untuk menjaga satu kesatuan.

“Tetap menjaga satu kesatuan jangan ada perpecahan, serta mempererat silaturahmi tetap satu kesatuan untuk membangun NKRI,” imbuhnya.

Sementara itu, juru bicara Abuya Muhtadi, H. Lili menyampaikan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada para tokoh agama maupun dari komunitas keluarga Batak atas kedatangannya tersebut.

“Saya berharap mereka dari pihak kerohaniannya dari tokoh agama agar bisa memberikan edukasi kepada orang pendatang atau perantau seperti orang batak, khususnya oknum bank keliling yang kemarin terjadi agar bisa diarahkan dengan baik,” ungkapnya.

Karena yang bisa membuat baik atau buruknya orang-orang Batak ini hanya dari gurunya atau pimpinan komunitasnya yang bisa mengarahkan sehingga hal itu tidak terjadi kembali.

“Kami dari kasepuhan Pandeglang hanya bisa mengingatkan agar aktivitas yang dilakukan berada di Pandeglang itu tidak arogan serta tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran,” tuturnya.

Pihaknya mengungkapkan, bahwa apa yang disampaikan oleh Abuya Muhtadi, beliau tetap menjunjung tinggi toleransi antar suku maupun umat beragama.

“Mau diapakan bangsa kita di Banten ini kalau misalkan sampe terjadi kerusuhan, harapan Abuya tetap bersatu menjunjung toleransi dalam koridor NKRI,” jelasnya. (*/Riel)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien