PMII Pertanyakan Pengawasan Inspektorat Pandeglang soal Infak sodakoh

PANDEGLANG – Praktik pengumpulan dana Infak dan Sodakoh terus mendapatkan sorotan dari berbagai elemen, dari mulai Aktivis penggiat anti korupsi sampai dengan aktivis dari lembaga hukum, kini giliran Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Pandeglang yang ikut menyoroti persoalan tersebut.

PMII Cabang Pandeglang yang digawangi oleh Basri tersebut, menyoroti peran Inspektorat Pandeglang dalam melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan Infak dan Sodakoh yang diambil dari dana Tunjangan Daerah (TUNDA) yang diterima oleh pegawai negeri sipil (ASN) Kabupaten Pandeglang.

Ketua Umum PMII Cabang Pandeglang, Basri mengaku telah beraudiensi dengan Inspektorat Pandeglang pada, Jumat (8/6) pagi, namun para aktivis mahasiswa tersebut tidak berhasil bertemu dengan Inspektur maupun Sekretaris Inspektur dan hanya ditemui oleh Inspektur pembantu (Irban).

“Beberapa point yang kami tanyakan yakni peran inspektorat pandeglang sebagai pengawas kinerja ASN dan seberapa jauh tingkat pengawasan yg dilakukan inpektorat terhadap pelaksanaan sodaqoh yg berasal dari sodaqoh para ASN,” bebernya panjang lebar kepada faktapandeglang.co.id melalui telepon selulernya.

Selain Pengawasan terhadap penyaluran dana Infak dan Sodakoh, pentolan organisasi yang berlambang 9 bintang tersebut mempertanyakan payung hukum mengenai penarikan dana Infak Sodakoh dari para PNS dan sempat mendapat keluhan dari para guru tersebut.

“Kesepakatan yang dibuat tanpa ada badan hukum yang mengaturnya. apapun niat baik dan bentuknya jika tidak ada payung hukum yg melindunginya maka itu akan menimbulkan masalah, karena pengumpulan dana tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan, misalnya apakah penyalurannya tepat sasaran atau terdapat sisa, siapa nanti yang akan bertanggungjawab. Ini bisa masuk ke ranah tipikor dan yang lebih mirisnya infaq daru asn itu tersebar atas nama bupati/pemda bukan atas nama dari ASN Pandeglang” ujarnya dengan nada kesal.

Bisri mengaku akan kembali mengirimkan surat audience yang kedua, pihaknya ingin mendengar langsung dan berdiskusi dengan Inspektur.

“Kami juga berencana akan kembali mengirimkan surat audience yang kedua dan bertemu langsung dengan Inspektur,” imbuhnya. (Gatot)

Honda