Pokja Wartawan Harian Tangerang Tegaskan Mayat di Sungai Cilemer Bukan Anggotanya

TANGERANG – Desas-desus penemuan mayat di Sungai Cilemer Desa Tegal Papak Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang pada Rabu (10/2/2021) kemarin menimbulkan tanda tanya besar.

Pasalnya, saat ditemukan, mayat berjenis kelami laki-laki tersebut tampak mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang’ dan celana panjang levis. Sedangkan, kondisinya sudah mengeluarkan bau tak sedap lantaran mengalami pembusukan di bagian wajah dan lengan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang, Widi Hatmoko pun angkat bicara. Menurutnya, berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada mayat tersebut, ia pun menegaskan jika yang bersangkutan bukanlah anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang.

“Saya menyatakan bahwa yang meninggal itu bukan anggota Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang. Apalagi, infonya mayat tersebut ada tato gambar perempuan di bagian lengan tangannya. Dan anggota kita tidak ada yang punya tato seperti itu,” ucapnya melalui siaran pers yang diterima awak media, Kamis (11/2/2021).

Pijat Refleksi

Widi menerangkan, jika kaos yang dikenakan oleh mayat tersebut merupakan kaos kegiatan yang diselenggarakan oleh Pokja Wartawan Harian Kabupaten Tangerang pada tahun 2013. Sementara para peserta yang ikut kegiatan adalah kalangan-kalangan umum.

“Itu kaos pelatihan jurnalistik di Sport Club Citra Raya sekitar tahun 2013. Waktu itu peserta paling banyak itu Asosiasi Pengrajin Tangerang (APTA) yaitu pelaku IKM alas kaki di Tangerang. Kaos itu juga dibagikan kepada peserta termasuk anggota APTA yang ikut dalam acara,” ungkapnya.

Widi mengaku, jika dirinya sudah melakukan penelusuran terhadap Ketua APTA terkait penemuan mayat di Sungai Cilemer Kabupaten Pandeglang tersebut. Bahkan berdasarkan keterangan yang didapat, pihak APTA pun tidak ada yang mengetahui mayat tersebut berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan.

“Ketua APTA juga coba cari info dari anggota, tapi belum ada yang mengetahui. Mungkin kaos itu sudah lama sekali dicetak dan dibagikan, bisa saja sudah berpindah pakai ke orang lain. Sehingga tidak banyak tahu pindah ke siapa saja. Jadi susah dilacak oleh kami,” paparnya.

Sementara itu, Polisi masih melakukan penyeledikan dan pemeriksaan terhadap mayat yang sempat menggegerkan warga Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang tersebut.

Saat ini, mayat sudah dievakuasi ke RSUD Berkah Pandeglang untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematian dan identitas dari korban. (*/YS)

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien