Ribuan Ikan Terdampar di Pesisir Pantai Tegal Papak Pandeglang
PANDEGLANG – Ribuan Ikan jenis Cekong terdampar di Pesisir Pantai Tegal Papak tepatnya di Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Kamis, (12/12/2024).
Ikaf Fandulu, Yayasan Planet Urgensi Indonesia menyampaikan, awalnya datang Pesisir Pantai Tegal Papak yaitu tujuannya akan menanam pohon Malapari, akan tetapi sepanjang pesisir pantai tersebut sudah terpenuhi oleh ribuan ikan yang sudah terdampar.
“Jadi kebetulan saya bukan niat untuk sharing secara umum, tadinya hanya bikin status WhatsApp saja, jadi datang kesini mau melakukan penanaman bibit pohon malapari, setelah tiba di lokasi melihat begitu banyak ikan yang terdampar,” katanya kepada faktabanten.co.id
Selanjutnya, ia menyampaikan, kurang lebih sepanjang 200 meter ia menelusuri Pesisir Pantai, bahwa di pinggiran pantai tersebut dipenuhi oleh ikan yang sudah terdampar dan menimbulkan aroma bau yang tidak sedap.
“Ini jika kalau diteruskan menyusuri sepanjang pesisir pantai itu masih banyak ikan-ikan mati yang terdampar,” ujarnya.
Selain itu, ia menyampaikan, setelah melihat banyaknya ikan di Pesisir Pantai tersebut terdampar, pihaknya langsung bertanya kepada warga setempat, bahwa ikan yang terdampar itu sudah terjadi sejak tadi malam, namun penyebabnya belum diketahui sampai saat ini.
“Ternyata mereka sudah mengetahui terkait ikan yang terdampar, adapun jenis ikan itu namanya ikan cekong,” ujarnya.
Pepen salah satu warga sekitar menyampaikan, bahwa ikan-ikan mati yang terdampar itu adalah jenis ikan cekong. Namun pihaknya mengetahui ribuan ikan yang terdampar itu sejak pada pukul 07.00 WIB.
“Ikan yang terdampar pantai tersebut itu berada di wilayah Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, yang berbatasan dengan wilayah Desa Cibungur, Kecamatan Sukaresmi,” terangnya.
Riza Ahmad Kurniawan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang menyampaikan, bahwa ikan yang terdampar di pesisir pantai Tegal Papak, hal itu bukan disebabkan oleh gangguan Geofisika, namun salah satunya mungkin disebabkan karena adanya perubahan suhu yang secara tiba-tiba, seperti panas, dingin, sehingga ikan-ikan itu intinya mencari tempat yang nyaman buat untuk mencari makanan.
“Jadi intinya bahwa kejadian itu tidak merupakan tanda-tanda akan terjadinya bencana alam itu bukan, itu adalah fenomena alam yang biasa terjadi. Oleh karena itu, kepada masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, namun selalu tetap waspada,” ungkapnya.
Sementara itu, Javier Bidang Pelayanan pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, menyebut saat ini sedang mengalami perubahan cuaca pada saat musim hujan yang mempengaruhi kondisi dinamika perairan.
“Seperti kadar oksigen, suhu di perairan dan kondisi alam. Inilah yang menyebabkan terjadinya beberapa fenomena, salah satunya adalah menyebabkan ikan tersebut menuju perairan dangkal sehingga banyak ditemukan terdampar di darat,” katanya saat ditemui di Kantor Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang.
Kemudian, ini juga menjadi fenomena yang normal ketika musim hujan itu datang karena ada perubahan cuaca, sehingga masa air yang kaya dengan nutrien itu bergeser atau berganti posisi sehingga ikan itu mengikuti nutrien yang ada di laut dangkal.
Adapun dengan fenomena ini, pihaknya juga membutuhkan kajian lebih lanjut, namun salah satu faktor melihat kondisi saat ini karena adanya perubahan cuaca pergantian musim.
“Untuk ke posisi kebencanaan ini tidak ada kaitan ataupun ke sebuah fenomena terkait kebencanaan itu tidak mencerminkan kearah sana seperti itu,” ungkapnya
Menurutnya, dengan terjadinya perubahan cuaca secara langsung menyebabkan kondisi arus gelombang juga cukup tinggi saat ini, sehingga ikan yang hidup di perairan tentu akan terpengaruh juga.
“Memang karena ada efek gelombang naik ketinggian dan arus yang menjadi kencang ini juga tentunya ikan yang hidup di dalam tersebut terpengaruh,” tandasnya. (*/Riel)