Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Ada 185 Kasus DBD di Pandeglang
PANDEGLANG – Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menyebutkan ada peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2023 ini.
Untuk diketahui, ada sebanyak 145 kasus DBD di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2022 yang lalu. Sedangkan untuk di tahun 2023 ini, kasusnya meningkat menjadi 185.
DBD ini juga tersebar di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Pandeglang, di antaranya yaitu Kecamatan Majasari, Karangtanjung, Pandeglang, Kaduhejo, Saketi, dan Labuan.
“Ada peningkatan kasus DBD di tahun 2023 sebanyak 20 % dibandingkan tahun 2022. Dan yang terkena DBD lebih banyak usia 20 tahun ke bawah” ungkap Samsudin kepada Fakta Banten, Senin, 31 Juli 2023.
Menurut Samsudin, naiknya angka DBD di Pandeglang sebetulnya akibat dari kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan Puskesmas setempat dan lintas sektor terus melakukan edukasi agar kesadaran masyarakat ke depannya bisa terus meningkat.
“Termasuk menjaga kebersihan kamar mandi dan penampungan air bersih yang kurang diperhatikan kondisi airnya, bening dianggap bersih tanpa terlihat adanya jentik nyamuk DBD yg membahayakan jika sudah menjadi nyamuk dewasa,” bebernya.
“Perlu kami sampaikan tidak ada kasus kematian akibat (DBD red-) dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2023. Semua dinyatakan sembuh,” sambungnya menegaskan.
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa sejak dibentuknya Kader Juru Pemantauan Jentik (Jumantik) di setiap Kecamatan masyarakat sudah mulai lebih aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM).
Dia juga berharap, masyarakat ke depannya lebih aktif dan petugas yang khusus menangani DBD tersebut pergerakannya bisa terus meningkat.
“Mudah-mudahan kedepannya masyarakat semakin paham dengan edukasi dan sosialisasi secara masif oleh petugas kesehatan, dan lintas sektor terkait untuk menggencarkan kegiatan PSN di masyarakat dengan harapan kasus DBD di Kabupaten bisa diminimalisir,” pungkasnya. (*/Mukhlas)