Terkait Wacana Penyatuan Provinsi Jakarta dan Banten, Ini Kata Akademisi Muda Pandeglang
PANDEGLANG – Wacana penyatuan Provinsi Jakarta-Banten tak disangka ternyata telah menjadi topik yang paling banyak dibahas oleh berbagai elemen masyarakat di Banten.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh salah satu tokoh akademisi muda asal Pandeglang, Fahmi Ubaidillah, yang menyebutkan keberadaan politik ditakutkan akan rawan dengan konflik jika kedua daerah tersebut menyatu dalam satu provinsi.
“Justru kalau digabungin rawan konflik dan rawan kepentingan, geo politiknya terlalu rawan dengan 2 kultur wilayah yang berbeda antara wilayah metropolitan dan wilayah adat, apalagi Banten itukan kuat dengan Dinastinya,” katanya kepada Fakta Banten, Rabu (17/05/2023).
Kendati demikian, jika akhirnya pada kenyataannya Banten dan Jakarta betul menjadi satu provinsi, maka yang harus diurus secara prioritas adalah daerah Banten Selatan.
Pasalnya, sampai saat ini infrastruktur dan kesejahteraan Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten Selatan masih dibilang belum cukup baik.
Diakui olehnya, memang potensi sumber daya alam di Banten cukup kaya.
“Kalau bicara soal SDA, Banten ini sangat luar biasa SDA-nya. Banten ini punya segala-galanya, tambang dan lain sebagainya. Tapi SDM-nya masih jauh terutama untuk hal pendidikan,” lanjut Fahmi.
Oleh sebab itu, ia berharap agar wacana penyatuan kedua daerah tersebut harus ditanggapi secara serius. Agar wacana tersebut tidak cuma menjadi topik liar di masyarakat.
“Harapan saya dari wacana penyatuan Jakarta dan Banten itu bisa berdampak baik dan positif, khususnya untuk wilayah Banten Selatan. Semoga itu bisa menjadi daerah prioritas, dari pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM-nya,” pungkasnya. (*/Mukhlas)