Warga Pandeglang Keluhkan Langkanya Gas LPG 3kg
SERANG– Sejumlah masyarakat di Banten mengeluhkan sulitnya dalam mendapatkan gas LPG 3kg semenjak beberapa hari belakangan. Sehingga hal itu pun membuat harga gas LPG 3kg melonjak dari harga yang biasa masyarakat dapatkan.
Seperti yang dikeluhkan oleh Ade Yunus warga Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, hampir satu minggu terakhir dirinya kesulitan untuk mendapatkan gas lpg 3kg.
“Duh udah susah nyarinya, harga sih normal, cuma itu nyarinya susah. Ini udah lebih dari seminggu kondisi kayak gini,” ucapnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Helmi, warga Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dikatakan Helmi, jika dirinya merasakan sulitnya mencari gas lpg 3kg dalam beberapa hari belakang. Bahkan disebutnya, para penjual sudah mulai menaikkan harga lantaran sulitnya mencari gas lpg 3kg.
“Disini (Labuan) susah, kalau pun ada harganya ada yang Rp 30 ribu bahkan ada yang jual Rp 40 ribu, biasanya harganya Rp 27ribu atau Rp 28 ribu. Karena langkanya itu, jadi pada naik harga. Sudah semingguan susah nyari (gas LPG 3kg),” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Hiswana Migas Banten, Ozi Fahruroji mengatakan, jika pihaknya selalu melakukan monitoring pendistribusian gas LPG 3kg disetiap daerah Banten. Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah menjadi penyebab terjadinya kekosongan gas LPG 3kg.
“Tiap hari supplay tetap berjalan, bahkan tanggal merah pun supplay tetap jalan. Kita tau kenyataannya, di masyarakat yang mampu masih menikmati LPG 3kg. Jadi tentu hak-hak masyarakat miskin itu tergerus oleh masyarakat mampu itu. Padahal regulasinya, LPG 3kg itu untuk masyarakat menengah kebawah,” kata Ozi saat ditemui di Kantor DPC Hiswana Migas Banten, Kota Serang, Senin (14/12/2020).
Sementara itu, Kepala Bidang Elpiji Hiswana Migas Banten, Yudhi Lukman menyebut, jika perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan di beberapa daerah beberapa hari lalu turut menjadi penyebab sulitnya masyarakat mendapatkan gas LPG 3Kg.
Selain itu, disampaikan Yudhi, jika maraknya prosesi pernikahan yang dilaksanakan masyarakat menjadi penyebab lain meningkatnya konsumsi gas LPG 3kg. Karena meski tidak menggelar resepsi besar-besaran akibat pandemi Covid-19, namun prosesi yang dilaksanakan masyarakat dinilai cukup berpengaruh terhadap peredaran gas LPG 3kg di masyarakat.
“Kenapa terjadi kekosongan, padahal kita melalui Kabid sudah menyalurkan pasokan juga. Kalau disini potretnya masih kental sekali sifat kedaerahannya, keguyubannya masih kental. Jadi memang sekarang pestanya tidak terlaku rame, udah jarang digedung. Tapi terjadinya resepsi pernikahan di rumah, dan itu tidak sedikit biasanya (konsumsi gas) meski hanya digelar di rumah pestanya itu, lumayan banyak,” terang Yudhi.
“Itu terjadinya kekosongan karena musim hajat itu,” imbuhnya.
Untuk itu, dalam mengantisapi bergulirnya perayaan Natal dan Tahun Baru. Diakui Yudhi, pihaknya akan melakukan penambahan distribusi gas LPG 3kg bagi setiap daerah di Banten sebesar 250 persen dari angka normal.
“Kita sudah siapkan, kita berikan extra doping ordernya. Alokasinya itu 250 persen dari alokasi yang biasanya di distribusikan. Kalau DPC Banten itu biasanya 125 ribu tabung per hari, jadi itu dikali 250 persen, itu sekitar 350 ribu tabung,” ungkapnya. (*/YS)