Alterschool Launching Program Pendidikan Alternatif Layar Koneksi

BI Banten Belanja Nataru

JAKARTA – Sudah lebih dari satu bulan semenjak kasus pertama virus covid-19 diumumkan secara resmi oleh presiden joko widodo. hingga kini dampaknya kian meluas ke berbagai sektor, salah satunya pendidikan. dimulai dari himbauan presiden untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, dan memberlakukan social distancing untuk mencegah penyebaran virus. Sekolah pun diliburkan dan kegiatan belajar mengajar pun akhirnya dilakukan di rumah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan pemerintah daerah untuk meliburkan sekolah karena penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan. Maka hal itulah yang menjadi alasan instansi pendidikan meliburkan sekolah yang diganti dengan belajar di rumah. Pembelajaran di sekolah pun digantikan dengan pertemuan daring dan pemberian tugas kepada siswa agar tetap belajar meski sekolah diliburkan.

Setelah dialihkannya kegiatan belajar mengajar ke rumah, Keluh kesah dirasakan oleh para siswa. Tidak hanya itu, tenaga pengajar dan orang tua wali pun turut berkeluh kesah terkait pembelajaran di rumah. para siswa dan orang tua wali mengeluhkan belajar di rumah dipenuhi dengan tugas yang diberi oleh masing-masing guru terlalu banyak, pertemuan daring banyak terkendala oleh jaringan dan fasilitas yang kurang memadai.

Kurang efektifnya belajar dirumah karena mereka terkesan belajar otodidak(sendiri), banyak orang tua mengeluhkan tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, hanya bisa membimbing anaknya saja. Akhirnya tujuan belajar di rumah tidak berjalan dengan baik, maka timbulah berbagai masalah, seperti banyak siswa yang penyalahgunakan belajar di rumah untuk bermain game online, berbelanja, dan bermain ketempat-tempat keramaian.

Pijat Refleksi

Berangkat dari realitas pendidikan hari ini, Alterschool hadir sebagai respon kemanusiaan terhadap dunia pendidikan. dengan keinginan yang luhur serta komitmen yang kuat terhadap hak serta kepentingan yang berpihak pada seluruh civitas pendidikan. Hari ini Alterschool hadir dengan program Layar Koneksi sebagai upaya mewujudkan terselenggaranya proses pendidikan yang efektif bagi setiap anak di Indonesia.

“Ini adalah sebuah program yang menyediakan lingkungan belajar alternatif bagi para pelaku pendidikan, untuk mendorong terjadinya perubahan kultur di masyarakat yang lebih peduli terhadap pendidikan di Indonesia,” ucap Miftahul Hadi, Direktur Alter School.

Ia menjelaskan, program Layar Koneksi ini terdiri dari 3 instrumen yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh siswa, tenaga pengajar, dan orang tua wali. Layar Ekspresi, Layar Interasi, serta Layar Aksi merupakan ketiga instrumen yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah bagi pelajar dalam berkarya, bercerita, serta memperjuangkan hak-hak pelajar yang selama ini tak bisa didapatkan.

“Layar ekspresi adalah wadah apresiasi karya anak bangsa melalui web http://alterschool.id dan media sosial @alterschool.id dengan menghimpun setiap karya anak bangsa yang memberi pesan positif penanganan virus covid-19 dan menyebarkan harapan secara kreatif dan inovatif. Layar interaksi merupakan media rehat untuk setiap aktor pendidikan, yang siap menemani siswa, tenaga pengajar, dan orang tua wali untuk menata emosi dan strategi belajar mengajar agar memiliki kesiapan kembali untuk melakukan aktifitas belajar mengajar. Dan layar aksi merupakan ruang penghimpun data terkait kebutuhan sarana pembelajaran atau ruang untuk berkonsultasi terkait permasalah yang dihadapi oleh para aktor pendidikan,” jelasnya. (*/Red)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien