Kebijakan Pemkot Serang Gelar Sholat Taubat Cegah Corona Tuai Kritikan
SERANG – Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang akan menggelar sholat taubat secara bersama dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Alun-alun Kota Serang menuai kritik dari berbagai kalangan.
Diketahui, seperti yang dilansir dari wikipedia, bahwa Sholat Taubat adalah sholat sunnah yang dilakukan seorang muslim saat ingin bertobat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan.
Salah satunya dari politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jumhadi. Menurutnya, sholat taubat itu dilakukan untuk meminta pengampunan kepada yang Esa ketika seorang hamba mempunyai dosa besar.
“Karena dalam sholat taubat itu harus menghilangkan hadast besar dan solat taubat sebaiknya dilakukan sendiri. Jangan kan sholat tobat sholat dhuha aja tidak disunahkan berjamaah,” kata Jumhadi, kepada Faktabanten.co.id, Sabtu (21/3/2020).
Selain itu, kata dia, dalam sholat tersebut harus ditempuh beberapa syarat-syaratnya. Seperti, harus bersih dari hadast kecil dan hadast besar. “Harus mandi junub atau harus mandi hadast besar. Itu harus dilakukan ketika mereka akan melakukan sholat taubat,” jelasnya.
Oleh karena itu, pria yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Serang ini menilai, istilah sholat taubat yang diinisiasi Ketua DPRD Kota Serang dan Walikota Serang taubat belum lah tepat. Jika memang tetap ingin melaksanakan do’a bersama dengan masyarakat dan ulama se Kota Serang agar terhindar dari penyakit tersebut. Maka, alangkah baiknya menggunakan istilah istigosah kubro.
“Yang tepat itu istilahnya yakni istighosah bersama dan berdoa kepada Allah SWT agar terhindar dari penyakit Corona,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya menyarankan agar Pemkot Serang menghindari kegiatan yang mengundang keramaian. Karena bagaimanapun saat ini di Kota Serang sendiri sudah ada belasan ODP Covid-19.
“Jumlah ODP di Kota Serang itu 14 orang sedangkan PDP nya 2 orang, bukan tidak mungkin virus itu menyebar, mengingat Kota Serang sendiri salah satu Kota penyanggah ibu kota negara. Alangkah baiknya kita ikuti himbauan dari Pemerintah Pusat khususnya Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Kritik lainnya datang dari Sekertaris Fraksi PAN DPRD Kota Serang Ari Winanto menyebutkan, dalam memberikan rasa nyaman dan aman kepada rakyatnya. Pemkot Serang mesti menciptakan terobosan dan langkah kongkrit guna meredam penyebaran virus Corona.
“Buatlah kebijakan yang sifatnya melindungi masyarakat, ini wabah sangat cepat penyebarannya. Jika Pemkot masih berleha-leha maka tidak menutup kemungkinan warga Kota Serang bisa terpapar virus Corona,” ungkapnya.
Ia menilai, upaya Pemkot Serang dalam meminimalisir penyeberangan virus Corona belum mencapai titik memuaskan. Hal itu dikarenakan, sampai saat ini Pemkot Serang enggan mengeluarkan anggaran untuk membagikan masker dan hand sanitizer serta desinfektan kepada masyarakat.
“APBD kita dari masyarakat, maka gunakanlah untuk kepentingan masyarakat. Belikan marker dan hand sanitizer kan itu jauh lebih bermanfaat,” ujarnya.
Kemudian, kata Ari, perihal kegiatan keagamaan yang akan digelar Pemkot Serang dengan melakukan shalat taubat secara bersama dirinya tidak melarang. Namun, Pemkot Serang harus melihat situasi dan kondisi saat ini. “Lihat dulu kondisi dan situasinya memungkinkan tidak untuk melakukan itu,” tutupnya (*/Ocit)