SERANG – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kota Serang ikut serta dalam mengusut tuntas kasus dugaan pemerkosaan yang dialami salah satu pelajar SMKN di Kota Serang.
PII Serang menyayangkan pada kasus tersebut bahwa, saat korban diketahui tengah hamil pihak sekolah mengambil keputusan dengan menyuruh kelurga anak atau korban untuk menandatangani keterangan agar korban memundurkan diri dari sekolah.
Ketua PD PII Kota Serang, Fitra, menyampaikan kekecewaannya terkait keputusan sekolah tersebut, pihaknya mencoba berupaya meminta pihak sekolah untuk klarifikasi atas keputusan yang diambilnya.
“Saat saya berusaha untuk mendalami kasus pemerkosaan ini, kemarin saya komunikasi langsung dengan kepala sekolah, alhasil pihak sekolah tertutup dalam dipinta informasi dan klarifikasinya malah nomor Wa saya diblokir,” ujarnya pada Kamis (24/7/2024).
“Bahkan bulak-balik ke sekolah bersangkutan untuk meminta konfirmasi dengan pihak sekolah, tetapi pihak sekolah tidak merespon sedikitpun dan tertutup,” sambungnya.
Menurut Fitra, harusnya pihak sekolah bisa mempertimbangkan ulang dan memberikan keputusan yang lebih bijak.
“Jangan sampai saat ini korban sedang mengalami musibah, dengan dikeluarkan dari sekolah malah menambah penderitaan pada korban,” tandasnya.
Ia berharap agar pihak Dinas Pendidikan dan lembaga Aparat Penegak Hukum (APH) Kota Serang bertindak.
“Agar kasus tersebut terungkap, dan diadili dengan seadil-adilnya tanpa adanya diskriminasi,” uajrnya
Saat wartawan Fakta Bangen berusaha mengkonfirmasi Kepala Sekolah melalui via WA tersebut nyaris beralasan bahwa dirinya sedang rapat
“Saya sedang rapat, terimakasih,” singkatnya, Kamis (25/7/2024).
Lebih lanjut dihubungi ulang bahwa nomor tersebut hingga saat ini centang satu tidak aktif.
Dikabarkan bahwa penanganan kasus tersebut sedang berjalan, saat ini sedang proses mencari keterangan mendalam dan saksi kejadian. (*/Nandi)
