SERANG – Adanya wacana pemindahan dermaga Karangantu ke dermaga Cengkok yang terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang disikapi secara datar oleh sejumlah pelaku usaha di dermaga Karangantu.
Salah satunya diungkapkan oleh Asnawi yang merupakan karyawan kapal wisata bahari. Menurutnya, akan dipindahkannya aktivitas di dermaga Karangantu ke dermaga Cengkok sudah disadari oleh pihaknya. Hal itu lantaran Pelabuhan Karangantu masih menumpang ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN).
“Permasalahan disini, pelabuhan (Karangantu) ini haknya PPN, ujar Asnawi saat ditemui awak media di dermaga Karangantu, Selasa (28/1/2020) sore.
Untuk itu, diakui Asnawi, pihaknya akan menerima konsekuensi jika dermaga Karangantu harus dipindahkan ke dermaga Cengkok untuk menghindari agar tidak terjadi konflik.
“Kalau ga nerima, kita nantinya pro dan kontra dengan PPN, dan wacana itu sudah dikembangkan dulu. Mudah-mudahan diterapkan, karena kan sebentar lagi pelabuhan ini akan dikeruk,” ungkapnya.
Akan tetapi, Asnawi menerangkan, jika pihaknya tidak bisa memprediksi terkait potensi wisata akan menjadi lebih baik jika beberapa aktivitas di dermaga Karangantu harus dipindahkan ke dermaga Cengkok.
“Belum tentu. Kita mau bilang ramean di sana (dermaga Cengkok), yang jelas masih rame disini. Tapi mudah-mudahan rame, kalau sudah rame siapa tau lebih bagus kaya di Pantai Losari,” tukasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Serang, Engka Bela Restu menuturkan jika pihaknya akan mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Serang untuk kembali mengaktifkan dermaga Cengkik menjadi pelabuhan rakyat untuk tempat bersandar kapal wisata yang selama ini bersandar di dermaga Karangantu.
“Sampai saat ini, Pemkot Serang hanya mengandalkan dermaga Karangantu. Padahal, dermaga tersebut bukan diperuntukkan untuk pengangkutan orang dan barang,” ucap Engka.
Untuk itu, diakui Engka, pihaknya sudah melakukan komunikasi terkait hal itu dengan Pemkot Serang. Dan akan mencoba berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.
“Makanya, nanti besok kita akan coba datangi Dishub untuk membahas soal ini,” tandasnya. (*/YS)
