SERANG – Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum beberapa hari yang lalu dilaporkan ke Polda Banten.
Bahrul Ulum dilaporkan oleh Forum Aktivis Serang Selatan atas dugaan ujaran kebencian atau hate speech.
Ujaran kebencian yang disangkakan kepada Bahrul Ulum, beredar luas di aplikasi TikTok.
Forum Aktivis Serang menggunakan narasi video yang berisi rekaman suaran Bahrul Umum.
Dari dugaan Forum Aktivis Serang Selatan, Politisi Partai Golkar itu secara tak langsung menyebutkan Warga Kabupaten Serang yang memilih 02 merupakan keledai.
Menanggapi ini, Bahrul Ulum memberikan penjelasan.
Ia menerangkan, yang dimaksud sebutan keledai itu bukan ditujukkan untuk personal, kelompok ataupun Warga Kabupaten Serang.
“Tidak pernah menyebut orang perorang, masyarakat secara umum, kelompok, tidak. Itu kalimatnya dipenggal kata keledai saja,” ujarnya, Selasa (25/3/2025).
Ia juga membantah tudingan yang menyebutkan Warga Kabupaten Serang yang memilih 02 adalah keledai.
Bahrul bilang, sebutan itu merupakan pepatah dan digunakan untuk mengingatkan kepada semua.
“Yang saya katakan begini, seperti pepatah mengatakan. Saya bilang, hanya keledai yang jatuh di lubang yang sama, maka karena itu untuk kita semua. Kalau bahasanya kita tak menuduh orang perorang,” terangnya.
“Pesannya, jangan mengulangi kesalahan yang sudah dilakukan agar tidak terjadi pepatah tadi,” tutupnya. (*/Ajo)