Dinkes Sebut Kasus Flu Singapura di Kota Serang Belum Mengkhawatirkan

BPRS CM tabungan

SERANG – Flu Singapura atau dikenal juga sebagai penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM) atau Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit yang bagi si penderitanya mengalami bintik-bintik berair di mulut, kaki dan tangan tersebut, yang kembali menyeruak beberapa hari belakang di Kota Serang, bukan sebuah penyakit yang baru.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Serang, Teja Ratri.

Ia mengatakan bahwa munculnya flu Singapura di Kota Serang sendiri tercatat sejak 3-4 tahun lalu, dimana kasusnya sendiri bisa dikatakan belum banyak terjadi.

Dikatakan Teja Ratri, penyakit yang disebabkan oleh EnteroVirus tersebut biasanya menyerang anak usia 10 tahun kebawah, paling banyak usia 5 tahun kebawah. Dan penularannya sendiri bisa terjadi melalui faktor lingkungan seperti bersin, air, makanan dan tinja.

“Gejalanya seperti saluran pernafasan akut biasa, adanya demam, nyeri tenggorokan, mual, pilek dan lain-lain. Bedanya flu Singapura ada ruang-ruang yang berisi cairan pada mulut seusai demam dua hari, dan dua hari kemudian pada kaki dan tangan,” ucapnya.

“Sebetulnya flu Singapura merupakan self limited disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya dengan daya tahan tubuh yang baik. Biasanya berlangsung sampai 10 hari,” imbuhnya.

Teja menyarankan kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan kebutuhan cairan anak apabila kondisi anak mengalami demam, karena menurutnya si anak dikatakan terindikasi flu Singapura biasanya dengan kemunculan seperti sariawan pada mulut.

Loading...

“Biasanya dua hari setelah mengalami demam, munculnya di mulut dulu, bintik seperti sariawan,” ungkapnya.

“Kalau anak panas, yang perlu dilakukan adalah cukup inteks cairan, jangan sampai dehidrasi. Dan berikan obat penurun panas sembari memperhatikan mulutnya apakah terlihat seperti adanya sariawan pada anak,” tambahnya.

Teja pun menyarankan bagi para orang tua untuk tidak panik ketika anak mengalami gejala flu Singapura, seperti panas. Kelola dengan baik dengan memberikan obat sintomatis terlebih dahulu, akan tetapi apabila dalam dua hari tidak ada perubahan pada si anak, untuk segera dibawa ke Dokter atau pelayanan kesehatan lainnya, mengingat belum ada antivirus atau antibiotik khusus untuk penyakit flu Singapura tersebut.

“Jangan panik, namun apabila dalam dua hari belum ada perubahan pada kesehatan anak, segeralah bawa ke dokter atau pelayanan kesehatan setempat,” himbaunya.

“Untuk di Kota Serang sendiri, kasusnya masih belum banyak. Dan belum tercatat ada kasus meninggal dunia karena penyakit flu Singapura, mudah-mudahan jangan sampai ada,” tukasnya.

Teja pun memaparkan, kendati penyakit flu Singapura termasuk kedalam penyakit menular yang masuk pengawasan pihak Dinkes Kota Serang, namun pihaknya belum memberikan sosialisasi kesehatan khusus kepada masyarakat terkait penyakit tersebut, hal ini dikarenakan kasusnya yang masih jarang terjadi.

“Tapi, kalau nanti masyarakat membutuhkannya. Kita adakan dan berikan sosialisasi kesehatan terkait penyakit flu Singapura tersebut,” tutupnya. (*/Ndol)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien