DPUPR Kabupaten Serang Konsisten Ajak Masyarakat Peduli Penanganan Banjir

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang, terus konsisten menyerukan kepada msyarakat untuk mengajarkan peduli terhadap banjir.

Hal itu bagian dari upaya mendukung program Pemerintah Pusat dalam rangka mengeliminir masalah banjir yakni program FMSRB atau biasa dikenal dengan sebutan manajemen resiko banjir di wilayah Sungai. DPUPR Kabupaten Serang Kabupaten Serang aktif mengadakan program masyarakat peduli terhadap banjir.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah pusat menggulirkan dana sebesar Rp8 Miliar untuk Pemkab Serang, dimana Rp6 Miliar-nya dikelola oleh DPUPR Kabupaten Serang.

Kepala Bidang (Kabid) SDA, DPUPR Kabupaten Serang, Muhammad Roni Natapipraja mengatakan, anggaran sebesar Rp 6 Miliar tersebut berdasarkan dari program Pemerintah Pusat, dan dimanfaat dengan baik oleh Kabupaten Serang.

Loading...

Maka itu, dikatakan Roni, dirinya pertama melakukan pembangunan fisik drainase sebesar Rp 5,5 Miliar, dengan sisa anggaran sebesar Rp 500 Juta dikerjakan untuk partisipasi masyarakat.

“Jadi kita mengajarkan masyarakat untuk melakukan penanganan banjir, tapi kita bayar. Karena kita ingin, masyarakat di Kabupaten Serang dapat peduli terhadap banjir dan terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Roni, saat ditemui di ruang kerjanya di DPUPR Kabupaten Serang, Jumat (14/2/2020).

Lebih jauh Roni menjelaskan, program FMSRB sebenarnya ingin menumbuhkan kepedulian dari masyarakat terhadap lingkungan sekitar, dan mengajarkan kemandirian. Sehingga, apabila terjadi masalah banjir tidak selalu menyalahkan pemerintah.

“Kita ingin masyarakat tidak selalu mengandalkan pemerintah. Seperti halnya, sampah menumpuk nunggu pemerintah, bahkan buang sampah pun ke sungai. Nah, kita ingin melalui program FMSRB dapat menumbuhkembangkan paham masyarakat untuk mengatasi banjir secara mandiri,” jelas Roni.

Kemudian Roni mengakui, untuk persoalan banjir masih terletak pada Sungai Ciujung, dan disebabkan oleh bantaran sendimentasi tinggi dan tanggul rendah. Bahkan tali-tali air yang mengalir tersendat, saat air hujan turun.

“Harapan kita sampai 2021, di wilayah Ciujung banjir bisa teratasi. Sehingga, daerah Pamarayan, Cikeusal, Tunjung Teja, Carenang dan Kramatwatu tidak lagi terkena banjir. Program yang kita lakukan bersama Pemerintah Pusat dapat menyadarkan masyarakat di Kabupaten Serang,” pungkasnya. (*/ADV)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien