SERANG – Kejaksaan Negeri Serang melakukan eksekusi terhadap pengacara Rakyat Evi Silvi Shovawi Haiz, Rabu (5/3/2024).
Silvi sempat menolak hingga terjadi perdebatan di luar kantor Pengadilan lebih tepatnya di tengah jalan raya hingga menyebabkan arus lalulintas sempat terganggu.
Sebelumnya, rencana eksekusi terendus Silvi dan kuasa hukumnya, kemudian mereka (tim kuasa hukum) mengajukan permohonan agar eksekusi tidak dilakukan oleh pihak Kejaksaan sampai proses permohonan PK selesai dengan berbagai pertimbangan.
Julianto, salah satu kuasa hukum Silvi mengatakan, sidang yang dilakukan itu adalah sidang lanjutan permohonan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi daripada Mahkamah Agung RI.
Sehubungan dengan putusan kasasi yang dianggap cacat hukum, maka kuasa hukum mengajukan alat bukti baru baik novum ataupun kelalaian Hakim tingkat kasasi, atas dasar itulah permohonan PK dilakukan.
Namun dalam proses pembuktian permohonan PK, Jaksa melakukan eksekusi. Karena itu Julianto menilai tindakan yang dilakukan Jaksa tidak menghargai upaya-upaya hukum yang sedang di lakukan.
“Menurut kami ini mencederai dari pada keadilan klien kami, dan ini merupakan bentuk kriminalisasi terhadap profesi advokat. Karena dimana materi yang didakwakan itu berkaitan dengan klien kami yang sedang menjalankan profesinya sebagai advokat berdasarkan UU tentang Advokat”, tambahnya.
Julianto menerangkan, pada persidangan minggu lalu pihak Kejaksaan berupaya akan melakukan eksekusi. Sehingga tim kuasa hukum menanyakan kepada Hakim dan memohon jaminan tidak ada eksekusi.
Dan disampaikan hari ini (sidang PK) tidak akan ada eksekusi sejak para tim kuasa datang ke Pengadilan. Namun pada akhirnya eksekusi tetap dilakukan.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Negeri Serang beralasan eksekusi dilakukan karena putusan yang telah inkrah. (*/Wan)
