Fierly : Jurnalisme Sebagai Ekspresi Kebebasan

SERANG – Karya jurnalistik bagi organisasi kemahasiswaan harus diposisikan sebagai sarana untuk mengekspresikan kebebasan berfikir dan bertindak. Dilain hal karya jurnalistik harus mampu menjadi alat melakukan kontrol sosial sekaligus mengedukasi masyarakat. Hal demikian disampaikan Anggota KPU Kota Serang Fierly Murdlyat Mabrurri, dalam kegiatan pelatihan jurnalistik yang digelar DPC GMNI Serang, di Aula Serbaguna DPRD Provinsi Banten. Minggu, (15/3/2020).

“Jurnalistik, apapun bentuknya, seperti berita, esai, atau opini, harus diarahkan untuk melakukan kontrol sosial. Bukan saja mengkritisi kebijakan pemerintah, tetapi juga menganalisa fenomena sosial yang terjadi di tengah masyarakat,” ujar Fierly.

Fierly yang juga mantan seorang jurnalis menjelaskan, hikmah besar dari agenda reformasi 1998 adalah dibukanya keran kebebasan. Industri media tumbuh pesat namun tidak dibarengi dengan kualitas pemberitaan. Sisi lain, industri media kebanyakan disetir oleh kekuatan politik tertentu. Karena itu gerakan mahasiswa harus menciptakan produk jurnalistik yang lebih independen sekaligus mengedukasi masyarakat.

Pijat Refleksi

“Menjadi penulis yang hebat itu harus juga menjadi pembaca yang hebat. Kuasai sebanyak mungkin pengetahuan. Jangan pernah membatasi diri. Dilatih terus keinginan untuk menulis. Jangan memulai dengan tema yang besar tapi secara teknik belum menguasai. Angkat tema keseharian saja, lalu tulis. Begitu terus sampai kemudian terbiasa untuk menulis,” Fierly memberikan kiat menulis.

Di tempat yang sama, Deni Saprowi, wartawan harian Radar Banten, berharap pelatihan jurnalistik GMNI ini menumbuh kembangkan budaya literasi di tengah mahasiswa. Gempuran produk teknologi komunikasi saat ini, kata Deni, hanya menghasilkan aktivis medsos.

“Padahal jurnalisme ini menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan sosial mahasiswa. Buah pikir hasil kajian mahasiswa, bisa dituangkan dalam sebuah tulisan yang layak dikonsumsi orang banyak. Ini memberi dampak yang besar untuk perubahan,” kata alumni GMNI Serang itu.

Ketua DPC GMNI Serang Arman menerangkan, pelatihan jurnalistik ini diikuti oleh 30 kader GMNI dari beberapa kampus. Kegiatan ini diharapkan mengasah potensi para kader untuk menulis opini dan atau esai.

“GMNI Serang sudah memiliki majalah yang dicetak swadaya. Tulisannya disumbang dari para kader dan alumni. Pelatihan ini ingin memberikan gambaran kepada kader tentang bagaimana menghasilkan produk jurnalistik yang menginspirasi,” terang Arman. (*/Qih)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien