Gandeng Yayasan Rehabilitasi Lingkungan, SAF Gelar Diskusi Tentang Ekonomi Sirkular

BI Banten Belanja Nataru

 

SERANG – Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) bersama Yayasan Rehabilitasi Lingkungan dan Alam menggelar diskusi publik mengenai ekonomi sirkular sebagai inovasi pembangunan berkelanjutan.

Mengusung tema “Ekonomi Sirkular sebagai Inovasi Pembangunan Berkelanjutan”, yang diselenggarakan di Ruang Terbuka Kampus STIA Maulana Yusuf Banten, Kota Serang, Sabtu (23/12/2023).

Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri diantaranya, peneliti SAF Khaerul Anam, pelaku usaha Iman Setiawan dan akademisi ekonomi Djasuro Surya.

Peneliti SAF, Khaerul Anam mengatakan dengan ekonomi sirkular, masyarakat dapat mengurangi limbah sekitar 18-52%. Hal itu karena pengelolaan sampah di sekitar akhirnya dapat dimanfaatkan tanpa limbah.

Ia juga mencontohkan bahwa dalam masa-masa politik saat ini potensi sampah sangat bisa melonjak karena politikus yang banyak atribut kampanye. Hal itu dapat dimanfaatkan agar terjadi ekonomi sirkular.

Pijat Refleksi

“Dengan momen politik ini saya pikir ini harus kita perhatikan dengan banyaknya dalam tanda petik potensi sampah. Karena bahan spanduk seperti ini masuk kedalam salah satu kategori sampah yang tidak mudah terurai,” kata Khaerul.

Iman Setiawan selaku pelaku usaha mengatakan bahwa konsep ekonomi sirkular juga dapat diterapkan dalam bidang pertanian.

“Alhamdulillah dari limbah limbah peternakan memiliki nilai lebih dari hanya kotoran sapi, kambing, yang tidak ada nilainya tetap itu bisa menjadi nilai lebih,” ujar Iman.

Iman juga memberi contoh terkait pengolahan sampah dengan larva magot. Nantinya magot tersebut dapat menghabiskan segala jenis sampah sehingga tidak menimbulkan limbah.

Magot juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak sehingga tidak ada satu hal pun yang terbuang.

“jenis jenis sampah seperti sampah plastik, styrofoam dan lain lain, dijadikan bubuk atau bubur sampah oleh mesin dan akan dimakan oleh magot, sedangkan nanti limbah limbah plastiknya itu akan mengapung jadi magot itu hanya makan makan sampah yang organik yang plastiknya menjadi suntikan padat,” pungkasnya. (*/Fachrul)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien