SERANG – Puluhan remaja di Kecamatan Walantaka diamankan polisi saat hendak melakukan perang sarung pada Rabu (6/4/2022) dini hari.
Hal itu dilakukan oleh para remaja dari 2 kampung yang berbeda sembari menunggu waktu sahur tiba.
Kapolsek Walantaka, Iptu Pujiyanto menerangkan, jika diamankannyan para remaja tersebut lantaran melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
Pasalnya, sarung yang telah diikat bagian ujungnya tersebut turut diisi batu yang bisa membuat korbannya terluka.
“Iya itu udah saling berhadapan mau perang sarung, tapi berhasil digagalkan petugas kita yang sedang patroli. Ada sekitar 21 anak yang diamankan itu dari masing-masing dari Kampung Tegal Kembang dan dari Kampung Sadik,” kata Pujiyanto, Rabu (6/4/2022) petang.
“Kebiasaan, perang sarungnya itu diisi batu dalamnya, tak jarang itu malah mengakibatkan kericuhan,” imbuhnya.
Diungkapkannya, jika para remaja tersebut sengaja janjian untuk melakukan perang sarung sambil menunggu waktu sahur tiba.
Dimana dalam aksinya, para remaja tersebut akan saling memukul dengan sarung yang bagian ujungnya terikat dan diisi batu sampai ada salah satu kubu yang menyerah.
“Alasannya nunggu sahur, jadi diisi kegiatan perang sahur. Nanti itu mereka akan saling pukul dengan maksud mencari pemenang. Dan apabila ada yang menang nanti dipertandingkan kembali, bisa saja dengan kubu dari kampung lain,” ujar Pujiyanto.
Meski begitu, diakui Pujiyanto, jika pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap para remaja yang berhasil diamankan.
Namun para remaja tersebut hanya diminta untuk membuat pernyataan dihadapan para orang tuanya untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali.
“Kita cuma panggil orang tua dari anak-anak yang diamankan. Kita beri himbauan agar tidak mengulangi perbuatannya, dan kepada orang tua, kita juga minta untuk selalu diawasi khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (*/YS)
