Isu Pulau Sangiang di Kabupaten Serang Dibuat Film Dokumenter, Ini Judulnya

Hut bhayangkara

 

SERANG – Sinar (Sinema Rakyat) bersama AGRA dan Laboratorium Banten Girang mulai memproduksi film dokumenter terkait isu yang berada si Pulau Sangiang, Kabupaten Serang.

Film yang masih dalam proses garapan ini berjudul “Babi-Babi di Tanah Surga”.

Film yang di produseri Carya Maharja dan disutradarai oleh Abdul Malik Mohammad ini bercerita tentang perjuangan warga pulau Sangiang, yang menuntut hak dikembalikannya tanah ulayat yang diklaim sepihak pengelolaannya oleh PT Kalimaya Putih.

Konflik perampasan tanah ulayat antara ratusan masyarat adat Pulau Sangiang dengan PT Kalimaya Putih pun menjadi perhatian khusus para pelaku kesenian.

Loading...

Sutradara Abdul Malik Muhammad menyebut, bahwa sengketa tanah tersebut semakin meruncing ketika warga mulai kehilangan mata pencaharian utama mereka sebagi petani akibat dirusak oleh hama. Hama yang dimaksud adalah babi.

“Hama yang belum pernah ditemukan sebelum perusahaan masuk. Warga menduga perusahaan sengaja memasukkan hama-hama itu agar warga tidak betah menempati pulau itu,” sebutnya.

Perihal isu sengketa tanah kata dia, tak akan pernah usang, dan selalu terjadi dibeberapa tempat terutama di Indonesia. Korbannya selalu rakyat kecil.

“Biasanya konflik tersebut perjuangan warga sudah menduduki pulau tersebut secara turun temurun yang mayoritas penduduk asli akhirnya tergeser dengan kepentingan korporasi,” jelasnya.

Malik menjelaskan, proses produksi film dokumenter tentang Pulau Sangiang ini masih terus berlanjut dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh timnya, namun ia mengaku masih terus berupaya untuk melanjutkannya.

“Kelak film ini akan rilis bulan Agustus 2022 dan akan diikutsertakan dalam beberapa festival film baik dalam negeri maupun luar negeri, kami berharap masyarakat ikut mendukung,” ujarnya. (*/Faqih)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien