SERANG-Aktivis Banten Ahmad Ru’yat menyoroti kinerja penyelenggara pilkada, yakni Bawaslu dan KPU.
Ia mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh.
Kinerja keduanya, kata dia, yang berujung putusan MK yang mengharuskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Serang.
Atas polemik itu, Ia menegaskan cawe-cawe jangan sampai terulang kembali di PSU yang bakal digelar 19 April 2025 nanti. Apabila terjadi, maka hal ini akan berdampak buruk bagi demokrasi.
“Jangan biarkan adanya cawe-cawe. Cawe-cawe hanya membuat demokrasi bobrok dan pemborosan anggaran yang tidak bermanfaat,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).
“Sedangkan hobinya penyelenggaraan, pengawasan selalu menggunakan anggaran pilkada di tempat mewah,” sambungnya.
Ia juga menegaskan, apabila PSU kali ini KPU dan Bawaslu Kabupaten Serang tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, maka para komisionernya layak diganti.
“Kalau perlu, ketua beserta seluruh komisioner KPU dan Bawaslu Serang dicopot,” tukasnya. (*/Ajo)