Massa Aksi HUT Kabupaten Serang Diduga Terima Tindakan Represif Oleh Kepolisian dan Satpol PP

 

SERANG – Aksi demonstrasi damai yang digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Serang Raya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang berubah menjadi sorotan ketika masa aksi dari UNBAJA yang tergabung dalam Aliansi BEM Serang Raya, Gery Wijaya, mengalami tindakan represif dari aparat kepolisian.

Aksi yang melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Serang ini dimaksudkan untuk menyuarakan aspirasi terkait sejumlah isu daerah, termasuk kebijakan pemerintah daerah yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan anggaran.

Dindik Banten Pj Sekda

Demonstrasi dimulai dengan damai, diwarnai orasi dari perwakilan BEM yang menyampaikan tuntutan kepada pemerintah daerah.

Namun, situasi berubah saat polisi mulai memukul mundur massa dengan cara kekerasan.

Golkar HUT Banten

Gery Wijaya, yang saat itu sedang memimpin orasi di depan Kantor Bupati Serang, menjadi korban tindakan represif aparat.

Berdasarkan keterangan para saksi, Gery ditarik secara paksa oleh beberapa personel polisi, kemudian dibawa masuk ke belakang barisan pengamanan dan di tendang di bagian kepala dan kaki meskipun tidak melakukan tindakan provokatif.

“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi secara damai dan meminta Bupati kabupaten serang datang menemui kami agar mendengar jerit jerit rakyat kecil di pelosok kabupaten serang, tetapi tindakan represif kepolisian ini benar-benar tidak bisa dibenarkan. Ini adalah bentuk pembungkaman terhadap suara mahasiswa,” kata Gery Wijaya dalam orasinya setelah berhasil dikeluarkan oleh kawan kawan Aliansi BEM Serang Raya.

“Kepala belakang saya di tendang dada dan kaki diinjak, bahkan kaki saya cidera lecet, tindakan kepolisian hari ini tidak pro terhadap masyarakat yang dimana seharusnya polisi itu melindungi melayani dan mengayomi tetapi pada faktanya kepolisian justru menjadi alat penjaga kekuasaan pemerintah dan oligarki yang ada di Kabupaten Serang,” ujar Gery Wijaya.

Beberapa mahasiswa lain juga dilaporkan mengalami kekerasan fisik akibat upaya pembubaran paksa dengan di dorong mundur dan ditendang hal ini membuat situasi semakin memanas, dan sejumlah demonstran mengalami luka-luka.

Pihak kepolisian berdalih bahwa tindakan tersebut diambil untuk menjaga ketertiban dan keamanan, dengan alasan aksi demonstrasi mulai melanggar ketertiban umum.

Namun, pernyataan ini tidak diterima baik oleh para masa aksi, yang menilai tindakan tersebut berlebihan dan merugikan hak demokrasi para mahasiswa.

Maka dari itu Gery Wijaya dan Aliansi BEM Serang Raya mengutuk keras tindakan represif aparat yang dianggap telah menciderai prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

Tuntutan Aliansi BEM Serang Raya
Aliansi BEM Serang Raya menyuarakan sejumlah tuntutan kepada Bupati kabupaten serang agar lebih memberdayakan SDM di kabupaten serang dan memberantas para mafia Tanah di kabupaten serang.

Aksi yang digelar pada HUT ke 498 Kabupaten Serang ini diharapkan dapat menjadi momentum percepatan pembangunan daerah yang lebih adil, inklusif dan merata. (*/Red)

Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien