Momentum Maulid, Pengrajin Panjang di Kota Serang Ini Bisa Raup Puluhan Juta Rupiah

DPRD Pandeglang Adhyaksa

SERANG – Momentum perayaan maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal selalu diwarnai dengan budaya panjang mulud.

Panjang Mulud merupakan sebuah budaya turun temurun sejak masa kesultanan Banten yang rutin dilaksanakan tiap tahun menjelang dan datangnya bulan maulid.

Panjang Mulud merupakan tradisi untuk menghiasi perayaan Kelahiran maulid nabi Muhammad SAW, biasanya diisi dengan membuat bentuk tertentu dan dihiasi telur dan sembako lalu diarak oleh masyarakat.

Sementara itu, Pengrajin panjang mulud di Pasar Rau mengaku kebanjiran pesanan saat perayaan maulid nabi.

Loading...

Tidak tanggung-tanggung sobri mengaku bisa membuat 250 buah panjang mulud yang dijual mulai dari harga Rp250 ribu, Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta.

“Biasanya membuat panjang mulud dengan model rumah minang, model Masjid Agung Banten, perahu, dan model pesawat. Model panjang yang susah dan rumit itu bikin Masjid Agung Serang karena pasti dibikin besar,” ujarnya kepada Fakta Banten, Jumat (29/9/2023).

“Kalau pake bahan kain samping batik kita kasih harga Rp1,5 juta per panjang, kalau pake kertas cuman Rp600 ribu per panjang. Omset kalau habis semua sampai Rp15 juta bersih,” tambahnya.

Untuk membuat panjang mulud, dirinya mengaku dibantu oleh empat karyawannya dan dalam sehari bisa memproduksi tiga hingga empat panjang mulud.

“Bahan kayu kita dari Karangantu. Sehari bisa bikin tiga model, kalau bikin model perahu dan masjid bisa sampai tiga hari,” pungkasnya. (*/Fachrul)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien