Pasien Ambil Sendiri Bantuan Darah ke PMI, Bank Darah di RSUD Banten Kemana?

Hut bhayangkara

SERANG – Layanan Bank Darah yang tersedia di Rumah Sakit Umum Daerah milik pemerintah harusnya bisa membantu keluarga pasien untuk mendapatkan bantuan darah dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Nasib kurang baik dialami oleh salah seorang pasien BPJS yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten sejak Kamis (4/5/2017) kemarin.

Pasien anak atas nama Anindya Syah Putri sempat terkatung-katung menunggu jadwal operasi karena ketiadaan darah untuk digunakan selama proses operasi di RSUD Banten.

Menurut penuturan ayah dari anak yang mengidap tumor itu, dirinya harus bolak-balik hingga 4 kali selama 2 hari, untuk bisa dapat bantuan darah dari UTD PMI Kabupaten Serang untuk syarat operasi anaknya.

Alasan administrasi yang berbelit-belit jadi penghambat diberikannya darah oleh pihak UTD PMI Serang.

“Saya harus ngambil sendiri darah untuk operasi anak saya, udah gitu gak mudah lagi, saya harus bolak-balik benerin administrasi antara RSUD Banten ke kantor UTD PMI Serang di wilayah Cimuncang, jaraknya kan lumayan jauh dan nyita waktu. Padahal anak saya harus segera dioperasi, saya merasa benar-benar dipermainkan di sini,” ungkap Rohmat kepada Fakta Banten, Jumat (5/5/2017).

Namun saat dikonfirmasi, pihak UTD PMI Kabupaten Serang membantah telah menghambat pihak keluarga pasien yang berada di RSUD Banten dalam upaya mendapatkan bantuan darah.

Loading...

Menurut penuturan salah seorang staf pelayanan UTD PMI Kabupaten Serang, Nita, sudah seharusnya setiap permintaan darah ada mekanisme yang ditempuh.

“Bukan kurang respek, seolah-olah PMI mengabaikan pasien, padahal, di kami gak ada yang mengabaikan pasien. Setiap permintaan, apalagi dari Rumah Sakit Banten. Disana itu, setiap permintaan darah, harus ada surat permintaan darah, dan sampel darah si pasien, nah itu harus ada pertujuan dokter yang merawat,” katanya kepada wartawan Fakta Banten.

Nita juga menyesalkan kenapa pengambilan darah di PMI saat ini masih dilakukan oleh keluarga pasien, sementara mekanisme seharusnya itu pihak Bank Darah di Rumah Sakit yang melakukan koordinasi dengan PMI.

“Kenapa disana (RSUD Banten – red), harus keluarga pasien yang mengambil (darah) kesini? Nganterin sampel darah, ngurus adminitrasi dan nunggu ngambil darah, harusnya itu tugas Bank Darah,” ujarnya menjelaskan.

Nita menyangka Bank Darah yang ada di RSUD Banten belum berjalan dengan semestinya.

“Bank Darahnya belum beroperasi di RSUD Banten. Harusnya dari PMI ini hanya mengirimkan darah, ditaruhnya di Bank Darah, setiap pasien dari RSUD Banten yang membutuhkan darah, harus lewat Bank Darah dulu, diproses disana,” imbuhnya.

“Nah kalau misalnya gak ada stok darah di Bank Darah, petugas Bank Darah yang harusnya menelepon ke PMI. Jalur yang sebenarnya begitu, kita hanya berhubungan dengan petugas Bank Darah,” pungkasnya. (*)

KPU Pdg Coklit
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien