Pimpinan Kerajaan Ubur-ubur Minta Maaf dan Ngaku Akan Bertobat

SERANG – Pimpinan Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah Tusalamah, menyatakan permohonan maafnya kepada seluruh umat Islam karena selama ini sudah menyimpang dari ajaran Islam.

Hal itu diungkapkan Sang Ratu Kerajaan Ubur-ubur usai dirinya mendapat pembinaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait ajaran-ajaran yang disampaikannya.

“Atas nama saya Aisyah Tusalamah, kepada umat muslim, kepada ulama yang saya sayangi dan saya cintai, saya mohon maaf telah melakukan kesalahan. InsyaAllah saya akan bertobat dan memperbaiki diri,” ucap Aisyah kepada awak media, Jumat (17/8/2018) malam, di Mapolres Serang Kota.

Diakui dirinya, bahwa pembentukan Sekte Kerajaan Ubur-ubur itu merupakan hasil kajian yang dilakukan secara berlebihan.

“Mungkin ini karena saya terlalu berlebihan mengkaji, karena saya memang insomnia. Jadi terlalu berlebihan,” ungkapnya.

“Mungkin saya terlalu berlebihan itu yang salah, tetap yang saya kaji itu Al-qur’an,” sambungnya.

Namun, Aisyah menyampaikan bahwa dirinya tidak berniat untuk mengajarkan apa yang sudah ia kaji terkait persoalan agama, dan mengatakan kalau hal itu merupakan curahan hati dirinya melalui media sosial.

Pijat Refleksi

“Niat saya tidak mengajarkan karena itu cuma curhat di Facebook, karena itu ada di kronologi saya dan itu tersebar begitu saja,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, Rida Hesti Ratnasari, menyampaikan bahwa MUI tetap akan terus melakukan pendalaman beberapa aspek dari ajaran Kerajaan Ubur-ubur ini, kendati Sang Ratu Ubur-ubur sudah menyatakan permintaan maaf dan tobatnya.

“Kita lanjutkan pendalaman terkait beberapa aspek. Karena tobatnya Ibu Aisyah selaku pemimpin ajaran Kerajaan Ubur-ubur itu tidak serta merta menyelesaikan dampak masyarakat yang sudah terpapar,” ucap Rida.

Diungkapkan Rida, aspek ajaran, keorganisasian, kepemimpinan dan penyebaran dari Kerjaan Ubur-ubur tetap akan dilakukan lebih mendalam.

“Karena dari berbagai daerah, beberapa Kabupaten/Kota dan Provinsi harus tetap dalam proses pengkajian agar kita tetap bisa membina umat,” ungkapnya.

Perwakilan dari MUI Pusat itu pun optimis bisa melakukan pembinaan terhadap pelaku-pelaku ajaran yang sudah menyimpang tersebut.

“Kita optimis akan bisa lakukan pembinaan,” tandasnya. (*/Ndol)

[socialpoll id=”2513964″]

KPU Cilegon Terimakasih
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien