Remas Payudara Siswi, Oknum Guru Mesum di Mancak Serang Dinonaktifkan
SERANG – Oknum guru mesum di SD Negeri Curug Barang, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten yang meremas payudara murid-murid perempuannya dinonaktifkan menjadi wali kelas di SD tersebut.
Kanit IV PPA Satreskrim Polres Cilegon, IPDA Eka Rifka mengatakan, Unit PPA Satreskrim Polres Cilegon sudah memanggil oknum guru bernama Samani (58 tahun) yang merupakan pengajar sekaligus wali kelas di SD Negeri Curug Barang, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten yang tersandung kasus dugaan tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
“Untuk terduga sudah kami panggil dan dimintai keterangan,” ujar Eka kepada Fakta Banten pada Sabtu (19/8/2023).
Lebih lanjut, Eka juga menerangkan bahwa saat ini Unit PPA Satreskrim Polres Cilegon tengah menyelidiki kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh terduga yakni Samani (58 tahun) terhadap anak muridnya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD.
“Masih dalam proses lidik,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah SDN Curug Barang untuk melarang dan tidak memperbolehkan terduga menjadi pengajar dan wali kelas terlebih dahulu hingga kasus ini selesai.
“Untuk sekarang ini tidak boleh. Dari kami koordinasi sama pihak sekolah agar terduga tidak boleh ngajar dulu,” jelas Eka.
Sebelumnya, oknum guru di SDN Curug Barang Mancak dilaporkan orang tua muridnya karena diduga melakukan pelecehan seksual. Korban yang masih duduk di kelas 5 SD dipegang bagian payudara oleh guru mesum tersebut.
Merasa sakit hati dengan ulah guru tersebut, orang tua korban, AH (43) yang didampingi 8 orang tua korban lainnya melaporkan kasus tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon pada Sabtu (12/8/2023).
Karena aksi bejad pelaku, para orang tua korban melarang anaknya untuk masuk ke sekolah atau secara kompak melakukan mogok sekolah sejak tanggal 14 Agustus 2023 hingga 18 Agustus 2023.
Setelah mogok sekolah dilakukan, pelaku juga sempat menginformasikan kepada wali murid melalui group WhatsApp agar anak-anaknya masuk ke sekolah.
“Assalamualaikum bapak ibu wali murid, ada apa kok kelas 6 gak ada yang masuk, kepada anak-anak besok harus masuk sekolah tidak libur terimakasih,” tulis pelaku pada hari Selasa (15/8/2023).
Namun aksi mogok sekolah terus dilakukan sampai pada hari Jumat (18/8/2023) orang tua korban menerima laporan bahwa pelaku sudah tidak diperbolehkan mengajar atau sudah digantikan dengan guru lainnya.
“Mulai hari Sabtu ini sebagian mungkin ada yang masuk dan sebagian juga mungkin hari Senin. Karena menurut info dari orang-orang yang anak-anaknya sekolah disitu, untuk wali kelas 6 (Samani) udah diganti,” kata AH (43) selaku orang tua korban.
AH menjelaskan, aksi mesum Samani adalah meremas dan memegang payudara korban hingga bersentuhan langsung antara kulit tangan dengan kulit payudara, bahkan pelaku sampai memainkan puting milik korban.
“Untuk organ yang disentuh itu payudara dari yang diusap sampai dipelintir putingnya itu juga menurut pengakuan anak-anak yang jadi korban. Bukan dari luar saja tapi masuk kedalam baju juga,” ungkap AH (43) orang tua dari korban ZS (11) yang masih duduk di bangku kelas 6 SD. (*/Hery)