Telan Anggaran Rp41,5 Miliar, Pengerjaan Proyek Jalan Mancak Dinilai Asal-asalan?

CILEGON – Pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan Penghubung Kecamatan Mancak oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Serang dari APBD Tahun 2019 sebesar Rp41,5 miliar, yang dikerjakan pihak ketiga PT. Sumatera Muda Propetindo diduga banyak kejanggalan dalam pelaksanaannya.

Dari beberapa kali pantauan langsung Fakta Banten di lokasi, tepatnya di titik Desa Bale Kambang hingga perbatasan Kota Cilegon, terpantau sepanjang ratusan meter belum selesai dikerjakan. Selama 5 hari tampak terlihat, pekerjaan pengecoran rigit beton yang dihasilkan hanya sepanjang sekitar 50 meter, itu pun hanya separuh jalan.

Pekerjaan belum mencapai 50 persen, meski sudah berjalan sekitar 8 bulan dari 12 bulan waktu yang diberikan.

Umam, pengendara motor yang kerap melintasi jalan tersebut pun menilai bahwa proyek jalan tersebut memiliki kualitas yang kurang bagus.

“Beton saat dilintasi kendaraan terasa bergelombang kang, karena permukaan yang tidak rata, terutama pada tanjakan atau turunan. Terus bahu jalan juga gak diurug dengan material tanah. Ada juga mobil yang terperosok. Kayak asal-asalan gitu kang,” ucapnya.

Sementara itu, saat coba dikonfirmasi di lokasi, yang bisa ditemui hanya Kepala Keamanan Proyek yang enggan menyebutkan namanya dan terkesan tertutup kepada wartawan, ketika ditanya di mana mandor proyek dan konsultan, siapa kontraktor pelaksananya.

“Gak ada sekarang mah pak, dah nanti ke sini aja lagi. Nama perusahaannya juga lupa,” ujarnya singkat.

Sementara diketahui dari pekerja lapangan, bahwa pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut diduga dikerjakan bukan oleh pemenang lelang tender, atau dengan kata lain dialihkan kepada sub-kontraktor.

Pihak manajemen PT Sumatera Muda Propetindo sebagai pemegang kontrak proyek tersebut kenyataannya tidak pernah berada di lokasi, saat pengerjaan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Serang belum bisa dikonfirmasi terkait keterlamabatan pekerjaan dan kejanggalan-kejanggalan dalam proyek puluhan miliar tersebut. (*/Ilung)

Honda