Terkait Jalur Sepeda di Kota Serang, Dishub: Kewenangan Ada di Pemprov

KPU Cilegon Coblos

SERANG – Dimasa transisi new normal, trend masyarakat terhadap sepeda makin meningkat. Bersepeda dianggap lebih aman, dan mampu meningkatkan imun terhadap tubuh di masa pandemi. Namun nampaknya banyak masyarakat yang beranggapan bersepeda baru sebatas untuk berolah raga, belum membudaya untuk aktivitas keseharian.

Bukan hanya di kota-kota besar macam Jakarta, Bandung dan Surabaya trend masyarakat yang menjadikan bersepeda sebagai bagian untuk berolahraga mengalami peningkatan. Tapi hal itupun mulai merambah ke daerah-daerah seperti yang terjadi di Kota Serang. Bahkan beberapa pegiat sepeda atau kerap disebut goweser meminta agar Pemerintah Kota Serang bisa lebih peduli terhadap pesepeda, salah satunya dengan membuat jalur khusus sepeda.

Pengurus SCAM Fest Bikers, Medi Oslo mengatakan, jika Kota Serang sebagai Ibukota Provinsi Banten harus sudah mengikuti kota-kota besar yang lebih peduli terhadap para peseda dengan membuat jalur khusus pesepeda.

“Dari kapan tahun sudah minta (jalur sepeda), tapi belum terealisasi juga. Kita (pesepeda) pake jalur kendaraan umum, bahaya banget. Kita harus ngikutin kayak daerah luar, di Jakarta sudah mulai,” ucapnya, Senin (6/7/2020) malam.

Menurutnya, semakin meningkatnya animo masyarakat Kota Serang untuk bersepeda, sehingga sudah sangat dibutuhkan adanya jalur khusus sepeda.

“Sudah dibutuhkan lah, demi keselamatan. Sekalian ngajak orang (bersepeda). Biar polusinya juga gak terlalu besar. Karena lama-lama Serang ini udah kayak Jakarta dan Bandung, mulai padat kendaraan,” ungkapnya.

Meski mengaku berbahaya jika para pesepeda bercampur dengan kendaraan bermotor lainnya. Namun, Ketua Serang Night Riding, Rasman mengaku, jika hal itu bisa diminimalisir jika para pesepeda bisa ikut tertib berlalu lintas dan mengutamakan safety riding dalam aktifitasnya.

“Berbahaya juga emang. Tapi sama aja sebenarnya. Bukan hanya sepeda, pengguna kendaraan yang lain juga kalau tidak tertib lalu lintas ya berbahaya juga,” kata Rasman.

Untuk itu, ia pun berharap pemerintah daerah bisa lebih peduli terhadap para pesepeda. Serta mau memberikan contoh bagi masyarakat di Kota Serang bahwa bersepeda itu merupakan kegiatan yang menyehatkan dan ramah lingkungan.

“Kalau misalkan dari pemerintah merealisasikan (jalur sepeda) itu bagus. Jadi pengguna sepeda bisa lebih aman dan nyaman karena ada jalurnya. Kita sih ga terlalu berharap. Karena yang penting mencontohkan dulu ke masyarakat. Biar masyarakat tau dan bisa ngikutin. Kan sepeda itu baik untuk kesehatan, tidak polusi juga,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pengendalian Operasional dan Rekayasa LLAJ Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang, Iphan Fuad menyampaikan, jika pihaknya sudah membuat wacana terkait jalur khusus sepeda di Kota Serang. Karena hal itu disebabkan makin tingginya para pesepeda di Kota Serang.

“Nanti kita lihat dulu animonya, apalagi sekarang lagi ramai-ramainya. Trendnya lagi tinggi. Sampai-sampai toko sepeda banyak yang kehabisan stok,” ucap Iphan saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (7/6/2020).

Meski mengaku, jika dalam undang-undang menyebutkan ada kewajiban pemerintah untuk menyediakan sarana bagi para pejalan kaki dan sepeda. Namun menurutnya, masih banyak kendala untuk merealisasikan jalur khusus sepeda di Kota Serang. Karena sejumlah jalur protokol di Kota Serang kewenangannya ada di Pemerintah Provinsi Banten.

“Kewajiban kita, ada aturan yang harus dipatuhi. Karena ada dalam undang-undang. Tapi lihat kondisi yang ada, jalannya itu kan jalan milik Pemprov. Kita tidak bisa intervensi langsung. Paling tidak kita hanya menyampaikan kalau memang ada wacana,” terangnya.

Selain itu, jalan-jalan protokol di Kota Serang yang secara dimensi dan ukuran terbilang kurang memadai. Ditambah, masih maraknya parkir-parkir liar di bahu jalan protokol turut menjadi salah satu kendala dibuatnya jalur khusus sepeda.

“Inginnya sepanjang jalan protokol itu ada space parkir. Tinggal pihak Pemprov menyikapi larangan untuk parkir di bahu jalan. Nanti itu kan kemudian bisa bermanfaat untuk jalur sepeda misalkan,” ungkapnya.

Meski begitu, disampaikan Iphan, pihaknya tetap akan mencoba berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten terkait pembuatan jalur khusus sepeda di Kota Serang. Namun hal itu akan dilakukan jika pandemi covid-19 sudah dinyatakan selesai.

“Kita anggaran belum ada. Makanya, kita lihat animo masyarakat dulu. Baru kita sampaikan ke Pemprov, syukur-syukur pandemi selesai akhir tahun,” tukasnya. (*/YS)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien