Tiga Besar Calon Sekda Kabupaten Serang Bersaing, Kekayaan Jadi Sorotan
SERANG – Persaingan menuju jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang memasuki babak akhir.
Tiga kandidat dengan nilai tertinggi, yakni Zaldi Dhuhana, Rachmat Setiadi, dan Momon Andriwinata, tidak hanya bersaing dalam hal kompetensi birokrasi, tetapi juga menjadi sorotan publik melalui laporan kekayaan mereka yang disampaikan secara resmi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketiga nama tersebut telah melaporkan harta kekayaan masing-masing dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun pelaporan 2024.
Hasilnya menunjukkan selisih kekayaan yang cukup mencolok, bahkan mencapai miliaran rupiah.
Rachmat Setiadi, yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Serang Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat, tercatat sebagai kandidat dengan harta terbanyak.
Ia melaporkan kekayaan bersih sebesar Rp6,16 miliar per 25 Februari 2025. Nilai tersebut sebagian besar berasal dari aset properti yang seluruhnya berada di Kota Serang, termasuk rumah mewah senilai Rp8 miliar yang disebut menjadi aset paling dominan.
Selain properti, Rachmat juga memiliki kendaraan, harta bergerak lain, dan kas. Kendati ia tercatat memiliki utang sebesar Rp4,2 miliar, total kekayaannya tetap berada di posisi teratas dibanding dua pesaing lainnya.
Di posisi kedua, Zaldi Dhuhana yang menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Serang Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, melaporkan kekayaan bersih senilai Rp4,53 miliar.
Dalam laporan yang disampaikan pada 22 Januari 2025 itu, kekayaan Zaldi didominasi oleh dua unit rumah di Bandung dan sebidang tanah di Subang.
Ia juga memiliki sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua serta harta bergerak lainnya. Posisi keuangan Zaldi tergolong kuat karena utang yang dimilikinya hanya sebesar Rp400 juta.
Sementara itu, Momon Andriwinata menjadi calon dengan kekayaan terendah.
Kepala MAN 1 Serang ini tercatat memiliki kekayaan bersih sebesar Rp736,2 juta, berdasarkan laporan yang disampaikan pada 4 Februari 2025.
Ia memiliki beberapa bidang tanah di wilayah Serang dan dua kendaraan pribadi. Namun, harta kas dan barang bergerak yang dimilikinya tergolong kecil, ditambah dengan utang senilai Rp269 juta yang turut menurunkan nilai kekayaan bersihnya.
Perbedaan mencolok dalam laporan kekayaan ini menjadi perhatian tersendiri di tengah proses seleksi Sekda yang tengah berlangsung.
Meski demikian, ketiga kandidat dianggap telah menunjukkan sikap transparan dan patuh terhadap kewajiban pelaporan harta kepada negara.
Publik kini menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat, yang akan menetapkan siapa sosok yang dianggap paling layak menduduki jabatan tertinggi di lingkup birokrasi Kabupaten Serang tersebut. ***

