Tragedi Jum’at Sore di Kanal Kawasan Banten Lama; 4 Anak Tenggelam dan 3 Tewas

SERANG – Nasib malang harus dialami 4 bocah asal Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang terjatuh dan tenggelam saat sedang bermain di pinggiran Kanal Banten yang berada di Kawasan Wisata Religi Banten Lama pada Jumat (4/6/2021) sore. Naas, 3 bocah akhirnya tewas dan 1 lainnya mengalami kritis.

Diketahui ketiga korban yang meninggal adalah A (9), RA (10) dan AL (8). Sementara korban FZ (10) mengalami kritis dan harus menjalani perawatan intensif di RSUD Serang.

Saksi mata, Andre Bugis menuturkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sesaat hujan yang mengguyur wilayah Kota Serang reda. Menurutnya, saat itu terlihat 6 bocah perempuan melintas di hadapannya dari arah Benteng Surosowan menuju Kanal Banten.

Tak berselang lama, diakui Andre, saat itu dirinya yang kebetulan sedang menjaga parkir dikagetkan dengan suara teriakan dua bocah yang meminta tolong. Namun dirinya sempat mengira bahwa itu hanyalah candaan semata, lantaran saat meminta tolong kedua bocah tersebut terlihat tertawa-tawa.

“Jadi mereka itu berenam awalnya, abis maen hujan-hujanan di Benteng Surosowan. Pas reda itu, mereka lari-lari tuh ke sebelah sana (sambil menunjuk ke arah Kanal Banten). Pokoknya gak lama, itu dua bocah teriak-teriak minta tolong. Tapi minta tolongnya itu sambil ketawa-ketawa, ya namanya anak bocah ya. Makanya kita sempat kira, ah itu mah cuma becanda kali,” ucap Andre bercerita saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Jumat (4/6/2021) malam.

Dikarenakan kedua bocah tersebut terus-terusan meminta tolong, membuat Andre dan rekan-rekannya berinisiatif untuk terjun ke aliran Kanal Banten untuk memastikan hal tersebut.

Namun hanya berselang 5 menit setelah dirinya berenang, salah seorang rekannya langsung menemukan satu korban pertama dan langsung membawanya ke pinggiran kanal.

Kartini dprd serang

“Awalnya ragu, terus kata salah seorang pedagang di sini disuruh turun aja. Kita turun. Eh baru 5 menit kayaknya, temen langsung nemu satu orang,” ungkapnya.

“Pas diangkat itu masih hidup, kita sempat bantu keluarin air di tubuhnya. Itu dia sempet ngomong pas diangkat, dingin, pusing, dingin, pusing, sambil matanya udah merah banget,” imbuhnya sambil menirukan suara korban.

Penemuan korban pertama itulah menurut Andre, akhirnya semua warga yang berada di sekitaran Kanal Banten yakin bahwa memang ada sejumlah bocah yang tenggelam. Sontak hal itu pun membuat kehebohan di sekitar lokasi kejadian.

“Nah pas ketemu satu (korban), baru terjadi kepanikan warga, pada kaget. Maklum sebelumnya belum pernah terjadi, karena memang di situ (kanal) gak pernah dipake berenang, kan dilarang juga,” kata Andre.

Tak jauh dari lokasi korban pertama, dikatakan Andre, korban kedua dan ketiga berhasil ditemukan dalam waktu cepat dengan kondisi sangat lemas. Namun, informasi yang simpang siur membuat warga yang melakukan pencarian korban sempat menghentikan pencarian.

“Pokoknya gak jauh dari posisi (korban) yang ditemukan, itu ketemu yang (korban) kedua dan ketiga. Cuma yang keempat agak lama. Itu karena katanya ada yang bilang cuma 3, ada yang bilang 4. Sempet ragu kita teruskan pencarian, alhamdulillah ketemu yang keempat agak dalem dalam lumpur di bawah (air),” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Kasemen AKP Ugum mengatakan, pihaknya sempet membawa para korban ke Puskesmas setempat. Namun, ketiga korban harus menghembuskan nafas terakhirnya. Beruntung satu korban masih bisa diselamatkan dan kini dirawat intensif di RSUD Serang.

“Satu korban berhasil selamat. Tiga (korban) lainnya sempat dibawa ke puskesmas, kemudian diarahkan ke RSUD Serang, namun meninggal,” kata Ugum. (*/YS)

Polda