Gerakan Rakyat Melawan IMF-WB Gelar Aksi di Konjen Amerika Bali
BALI – Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (GRM) IMF – World Bank melakukan unjuk rasa menyasar Konjen Amerika di Denpasar Bali, Jum’at (12/10/2018).
Sebelum melakukan aksi, massa berkumpul di lapangan parkiran timur Puputan Renon Denpasar, kemudian melanjutkan long march ke Konje Amerika sebelah timur Plaza Renon.
Sebelum long march, masa aksi menyanyikan lagu Indonesia raya yang dikomandoi oleh Spoer. Saat long march peserta masa aksi menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
Rahmat, Ketua Umum Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) dan juga Humas GRM mengatakan, aksi ini merupakan penolakan dari rakyat atas diselenggarakannya annual meeting IMF-WB di Bali yang berlangsung 8-14 Oktober 2018.
Menurutnya, IMF – WB merupakan lembaga imperialisme Amerika yang menyengsarakan Indonesia dengan skema politik hutang. Pinjaman-pinjaman ini yang akan memasifkan privatisasi seperti tanah yang akan dikuasi oleh perusahaan kemudian mengkerdilkan petani.
Sektor perburuhan pun sama, upah rendah dan buruh outsourcing menjadi bagian skema yang merugikan masyarakat banyak.
“Untuk itu, kami menolak IMF-World Bank karena akan menjerumuskan rakyat Indonesia dan dunia dengan skema hutang,” katanya.
People Global Conference Dibubarkan
People Global Conference (PGC) yang digagas oleh Gerakan Rakyat Melawan (GRM) IMF – WB mendapatkan intimidasi dari pihak kepolisian.
Sebelumnya, mereka akan menggelar acara pada tanggal 11-14 Oktober 2018 di Radio Republik Indonesia (RRI) Denpasar. Namun H-1 jelang acara pihak RRI membatalkan sepihak dan menyatakan ruangan yang akan dipakai tak bisa diberikan dengan alasan keamanan.
“Padahal, sudah jauh-jauh hari kita akan pakai ruangannya,” kata Ali Sekjedn Agra.
Tak mendapat tempat di RRI, panitia kemudian mencari tempat lain. Hotel Nirmala menjadi tempat yang akan digunakan PGC setelah gagal di RRI. Saat hari H, pihak hotel membatalkan sepihak dengan alasan keamanan.
Sempat adu tegang dengan pihak hotel, akhirnya peserta PGC yang terdiri dari lintas organisasi dalam dan luar negeri menggelar aksi di Nusa Dua.
Pada malam Kamis (10/10/2018), perlakuan intimidatif juga dirasakan oleh peserta PGC yang bermalam di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, mereka diserang oleh oknum yang meminta kartu identitas dan disuruh agar membubarkan diri. (*/Cholis)