Ekonomi Goyah Akibat Covid-19, Ayah di Balaraja Habisi Dua Anaknya Lalu Bunuh Diri
TANGERANG – Video mengenaskan ini direkam oleh warganet dan beredar viral di media sosial.
Peristiwa tragis tewasnya satu keluarga di Balaraja, Tangerang, yang diduga tidak kuat menghadapi himpitan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 ini.
Menurut penuturan warga, satu keluarga terdiri dari ayah dan dua anaknya ditemukan tewas tak bernyawa di rumahnya di RT 02/ RW 09, Kampung Sukamantri, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, sekitar pukul 02.00 wib Kamis (11/6/2020) dini hari.
Warga menduga ayah tersebut telah membunuh dua anaknya yang masing-masing berusia 14 tahun dan 3 tahun, pasca mengalami ribut soal ekonomi dengan istrinya.
Karena menyesal dan tak kuat menghadapi beban hidup, sang ayah pun memilih jalan bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamar rumahnya.
Ketua RT setempat, Adung kepada awak media menceritakan kronologis kejadiannya.
“Berawal kejadiannya percekcokan antara suami dan istri pada pukul 21.00 wib, si istri langsung pergi ke rumah orang tuanya di Bojong Pondoh. Lalu pada pukul 02.30 ada teriakan dari rumah tersebut, warga yang mendengar langsung mendobrak rumah yang terdengar teriakan tersebut. Warga yang melihat langsung menghubungi saya dan saya langsung bergegas menelpon Pak Lurah Haji Nurjen dan Bhabinkamtibmas Aiptu Iwan,” ungkap Ketua RT.
Diterangkan Ketua RT, yang ditemukan tewas di dalam rumah yakni 2 orang anak bernama Ricki usia 14 tahun dan Gilbran usia 3 tahun, serta ayah kandungnya bernama Robi 37 tahun.
AKP Teguh Kuslantoro, Kapolsek Balaraja membenarkan peristiwa dan dugaan motif yang jadi penyebab peristiwa naas di keluarga Robi itu.
“Cekcok berdasarkan faktor ekonomi hingga kemudian si istri korban langsung pergi pulang ke rumah orang tuanya di sekitaran TKP untuk menghindari percekcokan terjadi lagi,” ujar Kapolsek.
Kejadian terungkap oleh warga pada pukul 02.30 wib, di dalam olah TKP tersebut Ricki (14) ditemukan ada luka bekas tali di leher saat tidur di kamar, Gilbran (3) di dalam drum yang berisikan air posisi kaki di atas dan kepala di bawah. Ayahnya menggantung di kamar berbeda. (*/Net)