Mengenal Pasar Anyar, Ikon Legendaris Kebanggaan Kota Tangerang
TANGERANG – Siapa yang tidak tahu Pasar Anyar. Pusat perekonomian yang telah ada sejak 1967 ini menjadi salah satu ikon kebanggaan Kota Tangerang.
Pasar Anyar Tangerang juga dikenal sebagai salah satu pasar tradisional dengan kapasitas besar di Kota Tangerang.
Terletak di tengah kawasan pusat kota, tepatnya di Kelurahan Sukasasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Pasar Anyar kini mempunyai luas lahan sebesar 24.680 m2 dengan mobilitas pengunjung yang luar biasa.
Saat ini, Pasar Anyar dikelola oleh Perumda Pasar Kota Tangerang dan menjadi salah satu aset daerah yang ikonik dan mempunyai catatan historis yang membanggakan.
“Pasar Anyar Tangerang sempat mengalami masa kejayaan yang luar biasa. Bahkan, di era tersebut, Pasar Anyar Tangerang mampu menampung sekitar 2.036 kios dengan jumlah kunjungan rata-rata 2 ribu pengunjung setiap harinya. Terlebih, sejak dulu Pasar Anyar Tangerang memang terkenal dengan pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan pokok secara lengkap,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati, Kamis, (7/9/2023).
Tak hanya itu, Pasar Anyar Tangerang juga dikenal sebagai salah satu pasar tradisional yang menjadi penggerak utama perekonomian di Kota Tangerang dan berbagai wilayah di sekitarnya.
Beroperasi selama 24 jam penuh, Pasar Anyar memiliki tiga lapis bangunan dengan klasifikasi produk penjualan yang berbeda-beda, meliputi lantai satu didominasi penjualan makanan kering, seperti sembako, sayur, beras, dan lainnya, lantai dua didominasi penjualan pakaian, dan lantai tiga yang didominasi kantor serta fasilitas umum.
Sementara itu, Pasar Anyar Tangerang sempat berada di masa kejayaan sebagai pusat perekonomian di Kota Tangerang pada dekade 1990-an dan awal 2000-an.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bangunan Pasar Anyar Tangerang pun termakan usia. Sehingga, mengurangi kenyamanan pengunjung yang datang ke Pasar Anyar.
Oleh karenanya, kata Titien, Pasar Anyar Tangerang direncanakan untuk segera direvitalisasi dalam bentuk infrastruktur, sistem yang lebih modern, terintegrasi dengan ruang publik lainnya, moda transportasi publik, bahkan kawasan destinasi wisata Kota Lama Kota Tangerang.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan kembali kenyamanan, keamanan, dan kemudahan melakukan transaksi perbelanjaan di Pasar Anyar Kota Tangerang.
Selaras dengan itu, salah satu pedagang Pasar Anyar, Dadang menceritakan Pasar Anyar Tangerang tidak pernah mengalami renovasi yang besar. Saat ini, bangunannya sudah tua, akibatnya Pasar Anyar Tangerang mengalami banyak kerusakan fisik. Seperti keramik lantai terangkat, cat mengelupas, atap bolong, lampu utama yang mati, serta banyaknya kios yang kurang rapi.
Kini, kata Dadang dengan banyaknya fasilitas yang rusak, juga terjadi sulitnya akses loading barang, penempatan kios yang tidak teratur, sampai banyaknya penjual yang menjamur di luar pasar turut melengkapi kesan kumuh dan tak terurus.
“Pasar Anyar Tangerang memiliki kejayaan di massanya, bahkan menjadi ikon yang tidak bisa dipisahkan dengan Kota Tangerang. Tapi, dengan kondisi saat ini, saya rasa Pasar Anyar Tangerang perlu dilestarikan atau dilakukan peremajaan, untuk mengembalikan kenyamanan dan keindahan Pasar Anyar Tangerang kebanggaan Kota Tangerang ini,” ungkap Dadang. (*/Red)