MTs Asy-Syukriyyah Tangerang Angkat Budaya Banten dalam Program P5 dan P2RA
TANGERANG – MTs Asy-Syukriyyah Tangerang angkat Budaya Banten dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil’alamin (P2R).
Tema yang diangkat dalam program ini adalah “Discovering the Cultural Heritage of Banten: A Journey Through Traditions and Festivals” Budaya yang diangkat pada program ini adalah silat besi Kota Tangerang, Siswa kelas 8 MTs Asy-Syukriyyah mengunjungi Perguruan Besi Kebon Jemali Jurumudi Benda, Rabu, (18/9/2024).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Siti Romlah, S.Pd., menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar siswa, guru, dan masyarakat setempat, serta memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal Kota Tangerang.
Menurutnya, melalui kegiatan ini diharapkan para siswa tidak hanya memahami nilai-nilai budaya setempat, tetapi juga memiliki rasa bangga dan tanggung jawab untuk menjaga serta mengapresiasi warisan budaya yang ada.
“Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menanamkan kecintaan terhadap kekayaan budaya lokal, sehingga generasi muda dapat terus melestarikannya di tengah perkembangan zaman yang semakin modern,” ujarnya.
Siswa/i dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan Samsuni Mandor Guru Besar Silat Besi mengenai sejarah silat Besi, salah satu seni bela diri tradisional yang merupakan kebanggaan budaya lokal.
Dalam sesi tersebut, mereka tidak hanya mempelajari sejarahnya, tetapi juga berkesempatan untuk mencoba beberapa gerakan dasar dari jurus silat.
Dengan semangat, para guru turut berpartisipasi, ikut mencoba beberapa gerakan silat, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kekompakan.
Setelah latihan fisik, para peserta acara disuguhkan berbagai makanan khas Betawi, seperti Rengginang, Kue Cucur, Klepon, Pastel, dan Puteri Ayu. Aneka jajanan tradisional ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh siswa.
“Makanan ini enak!” seru salah satu siswa dengan penuh semangat, menggambarkan betapa mereka menikmati suguhan khas tersebut.
Kemeriahan acara semakin bertambah ketika anak-anak kecil menampilkan atraksi silat Be’si dengan lincah dan penuh keterampilan. Pertunjukan ini berhasil memukau para siswa MTs yang menonton dengan antusias. Keiko, siswi kelas 8B, tampak tertarik dan bertanya lebih jauh mengenai 13 jurus silat yang diajarkan. Sementara itu, Zia dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada pelatih tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk menguasai silat hingga mahir.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan atau latihan fisik semata, melainkan juga menjadi wadah penting untuk memperkenalkan kearifan lokal dan budaya Banten kepada para siswa.
Dengan pengalaman langsung ini, rasa cinta dan penghargaan mereka terhadap tradisi bangsa semakin tumbuh, serta memotivasi mereka untuk terus melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam. (*/Red)