Terdampak Pandemi, Puluhan Warteg di Tangerang Gulung Tikar
TANGERANG – Puluhan pengusaha warung tegal ( warteg) di Kota Tangerang, Banten, telah menutup usahanya selama pandemi Covid-19.
“Kalau yang sudah tutup, jumlahnya baru puluhan (warteg) di wilayah Kota Tangerang,” kata Ketua Komunitas Warung Nusantara (Kowantara) Tangerang Kota Abdul Mughni ketika dikonfirmasi, Kamis (28/1/2021).
“Angka (yang) tutup di bawah 50-an (warteg),” lanjut Mughni.
Mughni berujar, para pengusaha warteg menutup usahanya karena mereka kalah bersaing dengan warteg modern yang mendapat dana dari pemodal.
Karena kalah bersaing, omzet penjualan mereka merosot hingga 50 persen.
Mereka akhirnya gulung tikar. Merosotnya omzet juga membuat para pengusaha warteg tak mampu membayar sewa tempat.
“Karena penurunan omzet yang drastis, kami tidak dapat menutup biaya operasional dan kontrakan,” kata dia.
Selain persaingan usaha, pembatasan jam operasional selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga membuat omzet penjualan menurun.
“Terasa sekali dampak PPKM kemarin. Belum lagi adanya perpanjangan (PPKM) itu,” tutur dia.
Mughni berharap, Pemerintah Kota Tangerang dapat memberi bantuan kepada para pemilik warteg yang masih membuka usaha mereka.
Ia juga berharap, pemerintah mampu memberi akses permodalan dengan bentuk pinjaman lunak atau bantuan langsung tunai (BLT).
“Kami juga berharap akan adanya persaingan sehat di tengah banyaknya warteg dan warteg modern yang memiliki pemodal besar,” harap Mughni. (*/Kompas)