SERANG – Menjelang perayaan Musyawarah Daerah (Musda) Ke IV, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya yang juga kembali mencalonkan diri, menulis surat terbuka.
Surat Terbuka tersebut ditujukan untuk seluruh kader dan pengurus Partai Demokrat Banten serta para konstituennya. Hal itu diketahui dari postingan media sosial facebook Sekretaris DPD Demokrat Banten, Eko Susilo, Minggu (10/10/2021) malam ini.
Begini isi surat yang disampaikan Iti Octavia Jayabaya Ketua DPD Demokrat Banten.
Surat Teh Iti buat Seluruh kader dan Pengurus Partai Demokrat Banten serta para konstituen menjelang Musda.
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Saya, Iti Jayabaya, Ketua DPD Partai Demokrat Banten periode 2017 – 2022, yang terpilih secara demokratis berdasarkan AD/ART, “mengorbankan” sisa masa jabatan yang seharusnya sampai 2022. Alhamdulillah Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah menyetujui percepatan pelaksaan Musda Partai Demokrat Banten, yang insya Allah akan diselenggarakan besok.
Mengapa itu dilakukan?
Sebagai pemimpin, dan juga kader setia partai, saya tidak akan menyia-nyiakan peluang kebangkitan kembali Partai Demokrat di Pemilu 2024. Semua tanda-tanda alam mengarah pada kejayaan partai kita — baik hasil survei dari pelbagai lembaga, liputan media, maupun respon rakyat di tingkat akar rumput. Bahkan upaya pembegalan partai oleh KSP Moeldoko pun harus kita baca sebagai sinyal kuat kebangkitan Demokrat: hanya yang berharga yang layak dibegal dengan segala cara.
Momentum kebangkitan Demokrat ini harus kita sambut dengan koordinasi besar-besaran. Semua kader patut makin bekerja keras. Seperti yang sering dikatakan Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Umum, bahwa separuh kemenangan itu sudah didapat manakala persiapan dilakukan dengan matang.
Musda Demokrat ini bukan untuk kepentingan saya. Pada hakikatnya Musda ini untuk semua kader Demokrat di Banten. Saya pernah meniti dari kader biasa, Ketua DPC, anggota DPR RI, dan Bupati Lebak dua periode, menyadari bahwa saya besar karena kerja keras di bawah naungan panji Partai Demokrat. Dan pada Musda ini, saya memenuhi syarat pendaftaran sesuai AD/ART partai, yaitu memiliki dukungan minimal 20 persen dari pemilik suara.
Saya tak tahu apakah ada kandidat lain yang akan mendaftarkan diri sesuai persyaratan. Saya berharap demokrasi dalam partai Demokrat itu dibuka seluasnya — baik dilakukan dengan AKLAMASI atau pun KOMPETISI yang sehat. Sepanjang kita mengikuti aturan dan proses yang berlaku, sepanjang itu pula hak demokrasi semua kader akan dilindungi oleh berbagai aturan Partai Demokrat.
Saya manusia biasa. Saya pasti memiliki kelemahan. Saya terbuka untuk semua kritik. Dan saya terus berupaya memperbaiki diri. Saya pun akan menimba di sumur pengetahuan, demi perbaikan tanpa henti. Saya harus menjadi mahluk pembelajar. Hanya dengan belajar agar menjadi lebih baik mungkin itu upaya keras saya sebagai makhluk yang lemah. Adapun soal kepemimpinan atau leadership dan kompetensi, saya berharap pengalaman yang sudah saya lalui bertahun-tahun baik sendiri atau bersama para kader semua harapan saya akan makin mematangkan diri saya dan kita semua.
Tapi, jangan pernah ragukan loyalitas dan kesetiaan pada partai. Saya bisa bertahan lama dalam politik karena modal suci saya adalah kesetiaan. Saya tak berani melawan konstitusi partai, saya tak berani menolak perintah DPP, walau bisa jadi tidak sama dengan keinginan saya atau kepentingan struktur partai di daerah. Saya menghimbau semua kader untuk menanamkan loyalitas. Inti dari bertahannya partai politik itu adalah kesetiaan.
Saat KLB Moeldoko hendak membegal partai kita, saya bukan ingin mengambil hati atau mencari perhatian pimpinan partai. Itulah karakter kader partai Demokrat, khususnya kader Demokrat Banten. Banten adalah ‘Tanah Jawara’, yang menjunjung kesetiaan sampai tetes darah terakhir.
Loyalitas itu bentuk tertinggi kecintaan. Seorang penulis mengatakan, “Saat cinta berdaulat, tidak ada keinginan untuk menguasai, dan saat kekuasaan berkuasa, cinta berkurang. Seseorang merupakan bayangan atas yang lain. Saya tidak ingin mengurangi cinta itu.
Ke depan, siapapun yang akan dipilih DPP Partai Demokrat sebagai Ketua DPD Banten, mari kita berjalan bersama beriringan sesuai tugas dan fungsi. Saya mengerti bahwa politik itu adalah bahasa lain rute untuk mencapai tujuan.
Namun, politik itu juga misteri Tuhan, kita sulit menebak apa rencana Tuhan atas masa depan. Karena misteri, maka mimpi politik semua kader tidak boleh dibatasi. Kesempatan terbuka buat semua.
Khusus untuk Pileg 2024, kita sangat serius. Sejak 2004 sampai 2019, kader Partai Demokrat Banten menjadi penghuni tetap lembagai legislatif. Selalu ada wakil kita di Senayan, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Kader kita tidak boleh terusir, bahkan harus terus bertambah di pelbagai lembaga legislatif itu.
Untuk Pilkada Serentak 2024, semua yang berminat bersiaplah dari sekarang. Persiapkan yang matang. Kita bertekad kembali memenangi beberapa Pilgub, Pilbub dan Pilwali.
Banten sejak menjadi propinsi sendiri, sudah alami 4 kali Pemilu. Dari 2004, 2009, 2014, 2019.
Tidak ada yang pernah menduga di dalam bayangan, khayalan, teori dan referensi di dunia, bahwa akan lahir partai yang digagas seorang tokoh yang figurnya mampu menjadi magnet politik luar biasa. Itulah SBY dan Partai kita semua Demokrat. Kader dan rakyat Banten adalah saksi sejarah.
Hingga saat ini, belum pernah ada partai dalam Pileg di Banten yang capaiannya 22 persen. Itulah romantisme kita 2009.
Mampu mengalahkan partai-partai yang lebih tua dan mapan.
Mimpi kita adalah minimal tidak jauh dari capaian 2009. Saya yakin bahkan Rakyat Banten merindukannya.
KITA semua berdoa agar Ketum AHY yang kini sudah tumbuh elektabilitasnya sebagai Capres dan Cawapres, akan dipanggil oleh sejarah untuk segera berperan dalam politik negara.
Bukan hanya ikut Pilpres 2024, tetapi juga memenangkannya.
Kader Partai Demokrat Banten dan seluruh Indonesia akan bekerja keras, sebagaimana Ketum AHY memimpin kenaikan elektabilitas partai yang sebentar lagi berpotensi masuk dua digit. Kita semua berupaya, dan berharap Tuhan Yang Maha Kuasa akan menuntun kita.
Demikian, wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE, MM
KEMBALI KUAT BERSAMA DEMOKRAT.
(*/Red)