Terkait Lahan CAP 2, Warga Cilodan Ancam Gerudug Chandra Asri
CILEGON – Sejumlah organisasi masyarakat seperti Laskar Merah Putih, KKPMP (Kesatuan Komando Pembela Merah Putih), AMPIBI (Aliansi Masyarakat Peduli Potensi Banten Indonesia) dan tokoh masyarakat mendesak kepada pihak pengembang perluasan PT Chandra Asri Petrochemichal (CAP) 2 yakni PT Pancapuri Indoperkasa (PPI) untuk segera membebaskan lahan dan rumah di lingkungan Cilodan yang saat ini masih belum ditemukan kesepakatan yang jelas.
Pantauan langsung Fakta Banten ke lokasi terlihat banyak bangunan yang sudah di bebaskan dan dilakukan pembongkaran yang tidak merata hanya atap dan dinding sebagian sehingga terlihat kumuh tidak enak dipandang mata.
Informasi yang berhasil dihimpun, dari 1.400 KK di Lingkungan Cilodan ada sebanyak 100 KK yang masih bertahan dan belum menjual lahannya kepada PPI karena harga per meternya kurang pantas dan sampai saat ini belum mencapai kesepakatan.
Menurut pengakuan Wakil Ketua RW Syamsudin sudah banyak kejadian yang merugikan masyarakat akibat kondisi yang memperihatinkan tersebut, seperti beberapa rumah dibobol maling, hewan ternak hilang dan membuat masyarakat takut melintasi bangunan bangunan yang semi runtuh tersebut pada saat malam hari.
“Depan belakang sudah dibebaskan untuk penyediaan lahan CAP 2 oleh PT Pancapuri, ini sudah jelas sangat merugikan masyarakat yang lain mulai dari kesehatan, keamanan, sangat dirugikan,” kata Syamsudin kepada Fakta Banten saat meninjau langsung lokasi rumah dan lahan yang sudah dibebaskan, Sabtu, (6/11/2021).
Syamsudin menegaskan pihak pengembang untuk segera membebaskan lahan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan warga Cilodan, karena menurutnya untuk pindah rumah ke lokasi yang baru sangat tidak mudah dan membutuhkan banyak dana.
“Kami ingin rumah yang belum dibebaskan ini agar segera diselesaikan, dengan harga yang pantas, yang sesuai, ganti untung jangan ganti rugi, jangan sampai kita pindah dari Cilodan ini sengsara. Kalau PT Pancapuri Indoperkasa tidak merespon kami akan menghadap ke Chandra Asri,” tegas Syamsudin.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Laskar Merah Putih Gunung Sugih Hendra juga mendesak agar lahan dan rumah untuk segera dibebaskan karena menurutnya masyarakat sudah resah dan ia anggap lingkungan tersebut sudah tidak layak huni lagi.
“Kami gabungan dari ormas Gunung Sugih berharap masyarakat dan PT Pancapuri bisa bersinergi memecahkan masalah bersama sama agar menemukan titik terang, kita sudah tidak nyaman dari segi keselamatan khawatir takut roboh, dari kesehatan, keamanan juga dan masih banyak lagi,” kata Hendra.
“Kalau tidak ya terpaksa kita serudug kesana, ke Pancapuri atau Chandra Asri,” imbuhnya dengan tegas.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Ormas Ampibi, Marto mengecam keras PT Pancapuri agar segera menyelesaikan permasalahan dengan warga Cilodan, karena menurutnya masyarakat sudah diperlakukan tidak manusiawi, dan akan mengadakan aksi jika tidak segera direalisasi.
“Kami mohon dengan sangat adakan peyelesaian dengan warga Cilodan, dan apabila PT Pancapuri dan PT Chandra Asri dalam waktu 2 minggu tidak segera merealisasikan kami akan adakan aksi, karena ini sudah memperlakukan warga Cilodan secara tidak manusiawi,” tegasnya.
Ditempat yang berbeda pihak dari PT Pancapuri Indoperkasa (PPI) saat dikonfirmasi Fakta Banten melalui telepon seluler belum memberikan tanggapan sampai berita ini diterbitkan. (*/Ihsan)