Jelang Peresmian, Kumala Serang Gelar Aksi di depan Banten International Stadium
SERANG – Jelang peresmian Banten International Stadium (BIS) yang akan digelar malam nanti, Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Perwakilan Serang gelar aksi pasang spanduk di depan kawasan BIS, Serang, Senin, (9/5/2022).
Dalam keterangan tertulisnya, Kumala Serang mengkritisi pembangunan BIS yang berasal dari hutang Pemulihan Ekonomi Nasional PT SMI.
“Perlu diketahui pembangunan BIS ini hasil dari pinjaman ke PT SMI sebesar Rp4 Triliun yang mana ada bunga yang harus ditanggung masyarakat Banten,” ujarnya.
Kumala juga mengkritisi lemahnya pengawasan dari DPRD Banten terkait pinjaman tersebut.
“Di akhir masa jabatan WH – Andika tingkat pengangguran terbuka tahun 2018 tertinggi tercatat di Provinsi Banten sebesar 8,52 persen, di tahun 2019 ini dengan TPT sebesar 8,11 persen, Februari 2020, sebanyak 8,01% berada di Banten. Dengan ini jelas WH-Andika tidak mempunyai keseriusan dalam mengentaskan pengangguran yang terus membludak, karena tidak menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Banten,” lanjutnya.
Untuk itu Kumala Serang mengajak kepada masyarakat jangan dulu merasa bangga karena memiliki stadion yang megah, kenyataanya ada bunga yang harus ditanggung masyarakat Banten.
Pinjaman sebesar Rp4 Triliun memiliki jangka waktu pinjaman selama 8 tahun dan masa tenggang 24 bulan dan suku bunga 6,19 persen untuk pinjaman program dan atau kegiatan.
“Yang mana dengan bunga 6,19 persen itu sangat memberatkan bagi APBD Banten, untuk itu kami Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) perwakilan Serang, menuntut kepada Gubernur dan wakil Gubernur Wh-Andika untuk bertangung jawab penuh atas bunga pinjaman pembanguan Banten Internasional Stadium, serta transparansikan anggaran pembangunan Banten Internasional Stadium sebagai bentuk pelayanan dan sumber informasi untuk publik,” pungkasnya (*/Red)