Cinta Segitiga Kaum Gay di Cilegon Berujung Penjara

BI Banten Belanja Nataru

CILEGON – Sebut saja Rg seorang gay asal Ciwandan, Kota Cilegon ini mengaku menyesali kekeliruannya setelah salah satu kekasih sesama jenisnya harus bonyok akibat dipukuli, dan kekasih sesama jenis yang satunya lagi harus meringkuk ditahanan Polres Cilegon karena menganiaya.

Diketahui, pemuda yang mengalami kelainan seks ini mengaku sudah cukup lama menjalin asmara sesama jenis dengan Dn, seorang pemuda gay asal Rangkasbitung yang bekerja dan tinggal di Cilegon.

Namun di tengah hubungan asmara sesama jenis dengan Dn, bermula perkenalannya dengan Ad, seorang pelajar asal Cipocok, Kota Serang, di Media Sosial Facebook. Diam-diam Rg juga menjalin hubungan sesama jenis dengan Ad.

“Saya dekat dengan dia (Dn) kurang lebih dari 3 tahun, tapi dengan kejadian ini saya sudah berjanji terhadap diri saya sendiri dan ibu saya untuk mengakhiri semua kekeliruan saya,” ujar Rg, membuka curhat kepada Kawan Fakta, belum lama ini.

Penyesalan itu diakuinya setelah kasus asmara cinta segitiga-nya berujung pada kekerasan yang diketahui menurut pengakuan Rg, saat ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian Polres Cilegon.

Pijat Refleksi

“Kejadian ini berawal dari kecemburuan Dn dengan hadirnya Ad, yang saya kenal dari Facebok. Disitulah Dn gelap mata sehingga melakukan pemukukan terhadap Ad dan saya di rumah kost saya. Tidak cukup disitu Dn pun membawa Ad ke TPA Bagendung disana Ad digebukin sama Dn. Tidak terima atas perlakuan Dn, Ad pun mengadukan hal itu kepada pihak Kepolisian,” ungkap Rg.

Sebagaimana dituturkan Rg, Dn sekarang ini sudah meringkuk di tahanan Polres Cilegon. Rg yang dalam hal ini mengaku sebagai saksi pun ketakutan, karena dirinya masih wajib lapor di Polres Cilegon.

Setelah kejadian ini, Rg mengaku akan meninggalkan dunia kelamnya, serta menjauhi pergaulan sebelumnya. Dirinya merasa kasihan terhadap ibunya yang sudah renta.

“Dn sekarang ditahan di Polres Cilegon, walau saya sebagai saksi, saya takut kang, saya masih wajib lapor di Polres. Kapoklah nggak lagi-lagi, saya mau ngilangin akan saya jauhin pergaulan hitam itu. Saya juga kasihan sama Ibu, sudah tua begitu,” pungkasnya.

Dari terungkapnya fenomena pergaulan gay di Kota Cilegon ini, tentu harus menjadi perhatian bersama khususnya bagi kalangan para orangtua dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya, mendeteksi perilaku anaknya tidak mengidap kelainan seks ala kaum Shodom di zaman Nabi Luth As ini. Karena konon kabarnya prilaku kelainan seks ini juga bisa menular melalui pergaulan yang intens dengan pengidapnya. (*)

PJ Gubernur Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien