SERANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Serang hingga akhir bulan November 2023 masih jauh dari target PAD tahun 2023.
Disampaikan oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Serang (Bapenda) hingga bulan November 2023, PAD Kabupaten Serang yang tercacat di Bapenda Kabupaten Serang baru sebesar Rp501.021.607.907 atau sekitar 64,75 persen dari target pada anggaran perubahan yakni sebesar Rp773.732.005.166.
Sekretaris Bapenda Kabupaten Serang, Ikhwanussofa menjelaskan bahwa target yang pihaknya tetapkan tersebut masih jauh dari target PAD tahun 2023, menurutnya hal tersebut terjadi dikarenakan adanya kendala di Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB
“Jadi yang berpengaruh itu dari pendapatan pajak BPHTB, kalau per jenis kan sudah,” ujarnya, Minggu, (10/12/2023).
Dirinya menjelaskan dari sembilan jenis pajak yang pihaknya pungut BPHTB menjadi penyumbang persentase terkecil yakni sebesar 39,42 persen atau sekitar Rp121.926.523.575 disusul dengan pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) sebesar 73,54 persen kemudian Pajak Restoran sebesar 83,79 persen.
“Karena BPHTB ini sulit ditebak, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi penerimaannya,” jelasnya.
Lanjut Ikhwan menuturkan bahwa pada pajak BPHTB, pihaknya tak jarang menemukan oknum yang melakukan manipulasi terhadap nilai pajak BPHTB.
“Ada juga yang memanipulasi nilai dari BPHTB. Tapi kita juga tidak asal dalam menerima bukti yang diberikan, kita cek nilainya di lapangan juga,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, dalam pencapaian PAD di tahun 2023 ini terdapat tiga dari sembilan jenis pajak yang dipungut pihaknya berkemungkinan tidak bisa mencapai target 100 persen.
“Jadi ada tiga kemungkinan yang tidak tercapai dan masih kita push, itu Pajak Restoran, MBLB dan BPHTB kemungkinannya. Kalau prediksi saya restoran itu di 90 persen. MBLB itu prediksi saya di 85 persen, BPHTB ini maksimal di 50 persenan sampai akhir tahun. Selebihnya, insha allah sampai dan surplus,” pungkasnya. (*/Fachrul)
