Pernyataan EJ di WAG Soal Cilegon Kota Miras dan LGBT Singgung Elemen Masyarakat
CILEGON – Pernyataan EJ di whatsaap group mendapat respon dari elemen masyarakat Cilegon. LSM Gappura Banten, Paguyuban RT/RW dan DKM Al-Hadid menganggap EJ telah melecehkan Kota Cilegon dengan pernyataanya.
EJ diminta segera menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat Cilegon.
LSM Gappura Banten menilai pernyataan EJ di whatsaap group publik terkait Kota Cilegon merupakan Kota N*n*k, Miras, dan LGBT, adalah bentuk pelecehan terhadap masyakarat Cilegon.
Karena itu, LSM Gappura Banten mengecam agar EJ segera meminta maaf.
“Saya sebagai Ketua LSM Gappura Banten tersinggung dengan pernyataan EJ. Dan meminta dalam waktu satu kali dua puluh empat jam EJ harus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Cilegon selama satu minggu berturut-turut di media,” kata Husen Saidan, Sabtu (20/4/2024) malam.
Lanjut Husen, Terkait EJ saat ini sedang mengkritisi pemerintah, adalah sesuatu hal yang wajar dan sah-sah saja.
Namun pernyataan yang bisa membuat hati masyarakat tersinggung dan merendahkan dengan kalimat melebeli Kota Cilegon sebagai Kota n*n*k, kota miras dan kota LGBT, semestinya tidak dia dilakukan.
“Bukan hanya kami lembaga, tapi masyarakat, ulama dan para tokoh merasa dilecehkan. Kota Cilegon adalah Kota Santri, disini EJ menyebutkan bahwa sangat nyata Cilegon Kota n*n*k, miras dan LGBT,” tambahnya.
Eka W Dahlan, Ketua Paguyuban RT/RW menyampaikan hal serupa, tersinggung atas pernyataan EJ.
Jika EJ menghina Kota Cilegon kata Eka, maka dia turut menghina masyarakat Kota Cilegon.
Karena itu Eka juga meminta EJ menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Cilegon.
“Saya sebagai salah satu penduduk Cilegon merasa tersinggung dengan ucapan itu. Kalau dia tidak segera meminta maaf, maka nanti masyarakat Cilegon bisa marah,” ucap Eka.
Eka meminta APH mengamankan EJ karena pernyataannya yang dianggap telah membuat resah dan gaduh masyarakat Cilegon. Kota Cilegon adalah Kota Santri, meski ada hal semacam itu, akan tetapi bukan berarti semua. Pernyataan EJ dinilai telah mengecap semua masyarakat Cilegon seperti itu.
“EJ harus segera meminta Maaf. Jika tidak. maka kita akan mempertimbangkan langkah selanjutnya, baik langkah hukum maupun langkah lainnya,” kata Eka.
Senada dengan Ketua DKM Al-Hadid Tb Romli Syiaf yang menyesalkan pernyataan EJ karena telah menghina dan membuat gaduh Kota Cilegon.
“Saya menyayangkan statemen EJ di whatsaap group Peduli Pembangunan. Mudah-mudahan ini menjadi atensi Kapolres Cilegon untuk bisa menangani masalah ini.” tutupnya.
Adapun pernyataan EJ dalam whatsaap group yang menyinggung beberapa elemen di atas adalah, “Saya mau tanya sama Pauri dan Seluruh Tenaga Ahli Berikut Para Penjilat Wali Kota sekaligus Wali Kota : Kalau saya keliling Kota dan masuk Cafe-Cafe yang jual miras terus saya videokan sebagai bukti bahwa omongan Wali Kota dan Kepala Dinas Terkait yang masih mambu endog bagaimana. Juga saya mau masuk bahwa hotel-hotel lokalisasi di Kota Cilegon yang jadi sarang perdagangan n*n*k bagaimana. Karena Cilegon sangat-sangat nyata bahwa Cilegon Kota N*n*k Miras dan LGBT.
Kalau saya dapat bukti itu semua terus saya share ke group ini yaa. Kita ramaikan 40 hari 40 malam di seluruh media dan seluruh WAG”. (*/Wan)