LEBAK – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak merespons rencana aksi protes terkait keluhan warga soal lambannya perbaikan jalan poros desa yang rusak.
Protes tersebut akan dilakukan oleh Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kabupaten Lebak, yang telah menyampaikan pemberitahuan untuk melakukan aksi di depan kantor DPUPR Lebak.
Jalan yang menjadi sorotan adalah ruas jalan di Desa Senanghati, Malimping, dan Desa Sindangsari, Kecamatan Sajira, yang dikeluhkan warga karena kondisinya yang rusak parah.
Kepala Dinas PUPR Lebak, Irvan Sayutufika, menjelaskan bahwa penanganan jalan tergantung pada status dan penyelenggaranya.
Setiap jenis jalan nasional, provinsi, kabupaten, dan desa dikelola oleh pihak yang berbeda sesuai dengan kewenangannya.
“Jadi gini jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten dan jalan desa masing-masing penyelenggaranya dibedakan berdasarkan status jalan nasional penyelenggaraanya kewenangan pemerintah pusat (kementrian PUPR) begitu seterusnya sampai ke jalan desa penyelenggaranya pemerintah desa,” jelasnya, Kamis (19/9/2024).
Irvan menyebut, dari total panjang jalan kabupaten di Lebak yang mencapai 750 km, sekitar 570 km berada dalam kondisi baik, sementara 180 km lainnya mengalami kerusakan.
Sementara itu, panjang jalan poros desa mencapai 1.631 km, yang merupakan kewenangan pemerintah desa.
Terkait rencana protes PII yang ditujukan kepada Dinas PUPR, Irvan menilai langkah tersebut tidak tepat, karena kewenangan perbaikan jalan poros desa ada di pemerintah desa.
“Kalo (PII) demo ke PU salah atuh kan kewenangannya ada di Pemerintah Desa,” kata Irvan.
Meski demikian, Irvan menyambut baik rencana aksi tersebut. Bahkan, ia menyarankan agar PII juga menggelar aksi di depan Pemda Lebak dan pemerintah desa terkait yang warganya mengeluhkan kondisi jalan.
“Hatur nuhun infonya, mangga (jika mau demo), sekalian ke Pemda dan Pemdes demonya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua PII Lebak Ari Purwanto menegaskan bahwa pihaknya akan tetap turun sebagai bentuk ingatan bahwa pemerintah jangan abai terhadap jalan rusak.
“Insya Allah kami akan tetap suarakan, kegiatan aksi ini juga sebagai bentuk mengingatkan pemerintah yang abai pada jalan rusak, misal jalan kabupaten rusak nanti dibiarkan saja, nantinya kebiasaan,” tandasnya.(*/Nandi)
