Dua Desa di Cikulur Lebak Direncanakan Dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
LEBAK – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) berencana membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) regional beserta fasilitas pendukungnya di Kabupaten Lebak.
Lokasi pembangunan direncanakan berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Cikulur dan Kecamatan Cileles.
Pembangunan TPST tersebut meliputi beberapa wilayah, antara lain Kelurahan Gemuruh, Pasir Gintung, Muara Dua, dan Doroyon di Kecamatan Cileles, serta dua desa di Kecamatan Cikulur.
Berdasarkan pengumuman resmi dari Dinas PUPR Provinsi Banten, proyek TPST ini direncanakan memiliki luas lahan 50 hektare dengan area bangunan sekitar 10 hektare.
Pembangunan tersebut diperkirakan akan membawa dampak lingkungan, seperti penurunan kualitas udara ambien, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, dan peningkatan bau.
Namun, proyek ini juga disebut berpotensi meningkatkan kesempatan kerja, mengubah persepsi masyarakat, serta memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan masyarakat.
Camat Kecamatan Cikulur, Sukmajaya, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima undangan resmi untuk menghadiri sosialisasi terkait pembangunan TPST ini.
“Ya, betul. Kami baru saja menerima undangan resmi untuk menghadiri sosialisasi yang akan digelar di Kecamatan Cileles, tepatnya pada hari Senin besok,” kata Sukmajaya saat ditemui pada Jumat (22/11/2024).
Menurut Sukmajaya, sosialisasi tersebut akan melibatkan warga Kecamatan Cikulur, termasuk dua kepala desa yang wilayahnya menjadi bagian dari rencana pembangunan TPST.
“Warga kami, termasuk dua kepala desa, diundang ke Kecamatan Cileles karena lokasi utamanya memang di Cileles. Namun, ada dua desa di Kecamatan Cikulur yang turut masuk dalam rencana ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sukmajaya menyebut pihaknya belum dapat memberikan informasi detail terkait rencana tersebut, termasuk dampak positif maupun negatifnya.
“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari sosialisasi nanti. Baru setelah itu kami bisa mengetahui detail kegiatannya, termasuk dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi yang mungkin terjadi,” tandasnya.(*/Nandi)