SERANG – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang 2020 yang juga diikuti oleh bakal calon petahana, sepertinya bakal berpotensi adanya pelanggaran-pelanggaran terutama soal netralitas ASN dan birokrasi.
Baru-baru ini beredar informasi bahwa seluruh Camat se-Kabupaten Serang mendapatkan instruksi untuk merekrut tokoh masyarakat dan alim ulama guna membantu pemenangan Bupati Ratu Tatu Chasanah dalam gelaran Pilkada mendatang.
Diketahui, Camat Se-Kabupaten Serang pada 1 Februari 2020 lalu dikumpulkan dalam sebuah forum terbatas yang digelar di luar kota.
Informasi soal adanya mobilisasi gerakan camat ini diungkapkan oleh salah seorang sumber yang enggan disebutkan namanya. Sumber yang membocorkan ini merupakan salah seorang ASN yang juga mengikuti kegiatan di luar kota pada 1 Februari 2020 lalu.
Menurut sumber Fakta, instruksi kepada camat tersebut disampaikan oleh beberapa pejabat Pemda Serang. Dalam pembahasannya, pejabat tersebut memaparkan terkait program Pemkab Serang di setiap kecamatan yang dihadiri langsung oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Diketahui, narasumber yang dihadirkan untuk menjadi pemateri pada kegiatan itu berasal dari tiga OPD, yakni Rudi Suhartanto (Kepala DPMD), Rahmat Maulana (Kepala Bappeda) dan Mohammad Ishak Abdul Rauf (Kepala BKPSDM).
Dijelaskan oleh sumber Fakta Banten ini, bahwa ketiga pejabat tersebut yang bisa dimintai pertanggungjawaban atas hal ini, karena dalam pemaparannya mengarahkan pada pemenangan Bupati Serang dalam Pilkada.
“Ada tiga orang narasumber, semua mengarahkan ke Pilkada. Selama pengarahan itu handphone para camat dan istrinya disita semua, mungkin khawatir ada yang merekam,” kata Sumber, Senin (3/2/2020).
Selain itu, pernyataan dari sumber tersebut juga diperkuat dengan beredarnya video di kalangan awak media dan masyarakat pada Selasa 4 Februari 2020. Dalam video itu diduga Camat Puloampel, Kabupaten Serang, Taufik, tengah memberikan arahan kepada jajarannya untuk membantu pemenangan Ratu Tatu Chasanah di Pilkada nanti.
“Intinya ibu Bupati memohon khususnya kepada camat, dan camat diteruskan kepada kepala desa, dan staf Kecamatan Puloampel, minta tolong untuk dibantu, tahun 2020 tersebut, intinya itu. Dan waktu rapat itu, HP-nya semua disita, gak boleh dibawa masuk, takut ada yang merekam dan sebagainya, karena kalau pertemuan itu ada yang merekam, dan dijadikan bukti, repot. Makanya kalau kita sebagai ASN tidak boleh vulgar, tetapi kata istilahnya itu main cantik,” papar Camat Taufik, dalam video yang beredar.
Sementara itu, saat coba dihubungi melalui telepon selulernya, Kepala DPMD Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto, membenarkan bahwa ada kegiatan yang melibatkan pejabat Pemkab Serang, bertempat di luar kota pada 1 Februari 2020 lalu, yakni di Sumedang.
Namun demikian Rudy belum bersedia dimintai keterangan lebih lanjut. “Saya lagi ada rapat dulu, belum selesai, nanti telepon lagi,” katanya singkat.
Sedangkan Kepala BKPSDM, Moh Ishak Abdul Rauf, hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi. (*/Ocit)
Login
Login
Perbaiki Kata Sandi
Pasword akan dikirimkan ke Email anda