Warga Khawatir Penumpukan Pemudik di Wilayah Merak Bawa Covid-19, Kenapa PSBB Zona Merah Bisa Tembus?
CILEGON – Sejak berlakunya larangan mudik pada lebaran tahun ini, yang mengacu Tahun 2020 pada PM Tentang Pengendalian Transportasi Mudik, berimbas pada terlantarnya para calon penumpang di Pelabuhan Merak yang menghubungkan angkutan feri ke Pulau Sumatera.
Karena diketahui, sejak berlakunya regulasi tersebut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) hanya menjual tiket untuk truk pengangkut barang dan logistik. Sementara para calon penumpang yang didominasi dari Jabodetabek, baik yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua banyak yang terlantar di Kota Cilegon, khususnya kawasan Merak dan Gerem.
Sehingga keberadaan mereka yang secara sosial berinteraksi dengan warga setempat di kawasan tersebut dikhawatirkan ada yang menularkan Covid-19 karena berasal dari zona merah atau daerah seperti Jakarta dan Tangerang Raya yang sudah memberlakukan PSBB.
“Ya kita khawatir saja diantara mereka ada yang sudah terpapar corona. karena orang mudik itu di pelabuhan di stop, pada masuk ke kampung-kampung di Gerem ngumpul di masjid,” ungkap warga Gerem, Kecamatan Grogol, Rianto kepada Fakta Banten. Rabu (29/4/2020).
Terlebih menurutnya potensi penularan Covid-19 sangat besar dengan adanya kerumunan calon penumpang di wilayahnya. Sementara Rianto dan warga setempat lainnya tak tega untuk menyuruhnya pergi.
“Kebanyakan mereka berasal dari Jabodetabek dari bahasa dan plat kendaraan. Petugas hanya suruh putar balik arah, tapi mereka ngumpul di tempat kita. Gak enak kalau kita usir mereka juga sama manusia. Tapi kalau mereka beli ke warung, berkerumun di pinggir jalan bisa saja melalui uang yang di bawa ada coronanya,” jelasnya.
“Apalagi di Cilegon sudah ada satu yang positif corona karena suka bolak balik ke Tangerang,” imbuhnya dengan nada khawatir.
Untuk itu warga Kota Cilegon berharap segera adanya solusi dari pemerintah yang memang serius sedang memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19. Agar warga Cilegon yang di kawasan Merak dan Gerem tidak terkena imbas penularannya.
“Kalau kebijakan larangan mudik untuk mencegah penularan, tapi kenapa imbasnya warga dari zona merah Covid-19 banyak di tempat kita? Saya harap aparat kepolisian, pemerintah kota, provinsi dan pusat bisa melihat ini dan segera mengambil langkah antisipasi sebelum terlambat,” harapnya.
Pemandangan tumpukan kendaraan calon pemudik atau pulang kampung juga terlihat dari postingan warga Peni, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Arianti Dessy di akun Facebooknya dengan keterangan:
“Penumpukan pemudik yang nekat mudik di tengah covid. Pemandangan depan rumah,” tulisnya, Rabu (29/4/2020).
Sejumlah netizen mengabarkan jika para pemudik yang sejak Selasa (28/4/2020) dinihari, gagal menyeberang melalui Pelabuhan Merak, mereka banyak yang menunjukkan kesedihan dan menuangkan kekesalannya saat berkumpul di tempat-tempat peristirahatan di Cilegon. (*/Ilung)